Samarinda
Anggota DPRD Samarinda Kritik PDAM Tirta Kencana, Abdul Rohim: Banyak Protes Warga, Pelayanan Air Belum Memadai
![Anggota DPRD Samarinda Kritik PDAM Tirta Kencana, Abdul Rohim: Banyak Protes Warga, Pelayanan Air Belum Memadai](https://kaltimtoday.co/wp-content/uploads/2023/09/anggota-komisi-ii-dprd-samarinda-abdul-rohim-6517a5f3ed514.jpeg)
Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim, mengeluarkan kritik tajam terhadap PDAM Tirta Kencana. Rohim menyatakan PDAM belum berhasil memberikan pelayanan optimal terhadap kebutuhan air bersih warga Samarinda.
Rohim memberikan contoh situasi yang dihadapi oleh warga saat ini, di mana aliran air dari PDAM sering mati selama berhari-hari. Ia menganggap kondisi ini sangat merugikan masyarakat dan memerlukan tindakan serius dari Pemkot Samarinda untuk mengatasinya.
![](/storage/photos/6/Spanduk protes warga akibat air PDAM sering mati.jpg)
"Beberapa waktu belakangan masalah ketersediaan air bersih dari PDAM kembali mencuat, bahkan karena berlarut-larut tidak kunjung ada solusi, beberapa perwakilan warga melakukan demonstrasi. Warga pasang spanduk protes untuk menyatakan kekesalan mereka ke PDAM," ujar Rohim.
Menurut Rohim, keluhan warga ini sangat wajar karena air adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Menanggapi protes warga itu, Pemkot Samairnda, tegas dia, harus serius dalam menyelesaikan masalah ketersediaan air bersih yang terus berlarut-larut dan berulang kali terjadi itu.
Rohim mengidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi warga Samarinda berdasarkan temuan dan pengaduan yang dirinya terima. Misal akses yang belum tersedia ke instalasi PDAM. Kemudian, terganggunya aliran air bersih. Terakhir, gangguan layanan karena perbaikan jalan dan instalasi jaringan pipa.
"Dalam menghadapi masalah ini, Pemkot Samarinda tidak boleh santai-santai saja. Setiap masalah harus diidentifikasi penyebab utamanya, kemudian dicari solusi baik dalam jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Pemkot Samarinda harus langsung terlibat dalam penyelesaian masalah ini dan tidak hanya menyerahkan tanggung jawab kepada PDAM saja," tegas Rohim.
Wakil ketua Fraksi PKS di DPRD Samarinda itu juga memberikan contoh jika layanan air bersih terganggu atau terhenti akibat perbaikan jalan, Pemkot Samarinda seharusnya mengkoordinasikan antara PDAM dan Dinas PUPR Samarinda untuk memastikan masalah tersebut cepat teratasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari situasi di mana setiap pihak hanya menunggu tindakan dari yang lain, yang pada akhirnya merugikan masyarakat banyak.
Diketahui sejak 1 April 2022, PDAM Tirta Kencana menaikkan tarif distribusi air bersih sekira 9 persenatau Rp 500 rupiah. Sebelumnya RP 5.300/kubik, kini menjadi Rp 5.867/kubik. Kenaikan tarif ini dilakukan untuk membangun instalasi pengolahan air (IPA) baru, peningkatan mutu pelayanan dan produksi.
[TOS]
Related Posts
- Deforestasi di Pulau-Pulau Kecil Indonesia Capai 318,6 Ribu Hektare dalam Lima Tahun Terakhir
- Dishub Samarinda Larang Stiker Bacalon Pilkada di Angkot, Bahayakan Keselamatan Penumpang
- Rundown dan Daftar Barang yang Dilarang Saat Konser Sheila On 7 di Samarinda Juli 2024
- KKP Sambut Positif Program Makan Bergizi Gratis, Dorong Konsumsi Ikan untuk Cegah Stunting
- Media Massa Didorong Aktif Suarakan Isu Gender dan Inklusi di Pilkada 2024