Nasional
Apa Bedanya NU dan Muhammadiyah di Indonesia? Begini Penjelasannya
Kaltimtoday.co - Organisasi keagamaan Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua entitas yang memainkan peran penting dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam di Indonesia. Kedua organisasi ini mencerminkan keberagaman dan perbedaan dalam pandangan keislaman di Indonesia.
NU dikenal dengan sikap toleransinya terhadap tradisi lokal, sementara Muhammadiyah terkenal dengan semangatnya dalam memurnikan Islam dan berinovasi di bidang pendidikan. Selain itu, Muhammadiyah juga memainkan peran signifikan dalam kehidupan keagamaan dan politik di Indonesia.
Dikenal sebagai dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, baik NU maupun Muhammadiyah memiliki jaringan anggota yang luas, dengan cabang-cabang yang tersebar di seluruh negeri. Namun, keragaman tidak hanya terlihat dalam jumlah anggota mereka, tetapi juga dalam pendekatan dan peran keduanya dalam masyarakat.
Setiap mendekati bulan suci Ramadhan atau hari raya Idul Fitri, perbincangan mengenai perbedaan waktu pelaksanaan ibadah puasa dan hari raya menjadi topik yang sering dibahas. Meskipun perbedaan waktu ini telah menjadi bagian dari tradisi, namun tetap menjadi bahan diskusi menarik dan menjadi bagian dari keberagaman di Indonesia.
Namun, di luar perbedaan waktu, terdapat perbedaan lain yang mempengaruhi hubungan antara NU dan Muhammadiyah. Perbedaan dalam filosofi dan pendekatan dakwah menciptakan hubungan yang unik di antara keduanya. Dengan menjalin harmoni namun menghargai perbedaan tersebut, NU dan Muhammadiyah terus memberikan sumbangsihnya dalam pembangunan masyarakat, proses demokratisasi, dan kehidupan berbangsa di Indonesia.
Dengan memahami dan menghargai keberagaman serta mendorong semangat kerjasama, NU dan Muhammadiyah menjadi kekuatan yang memperkaya keragaman dalam wacana Islam di Indonesia, menyinari kehidupan sehari-hari dengan cahaya keberagaman tersebut.
Lantas sebenarnya apa sih perbedaan dari kedua organisasi islam ini, baik dari segi sejarah terbentuk sampai ke cara beribadahnya, simak informasi lengkap yang telah rangkum dari berbagai sumber seperti Media Indonesia, NU dan Muhammadiyah di bawah ini.
Awal Mula Keberadaan NU dan Muhammadiyah di Indonesia
Keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Indonesia tidak dapat dipahami tanpa mempertimbangkan akar sejarah dan latar belakang sosial yang membentuknya sebagai tanggapan terhadap kompleksitas dinamika pada awal abad ke-20.
Pada periode ini, Indonesia masih dalam cengkeraman penjajahan Belanda, menciptakan kondisi sosial dan politik yang berpotensi konflik. Semangat perjuangan kemerdekaan semakin meningkat, dan seiring dengan itu, masyarakat Indonesia dihadapkan pada perkembangan keagamaan yang memunculkan keragaman pandangan dan praktik.
Masuknya pemikiran-pemikiran pembaruan Islam, terutama yang berasal dari Timur Tengah, memicu gerakan reformasi dan modernisasi dalam pemahaman agama. Di tengah kondisi yang kompleks ini, muncul kebutuhan untuk membentuk wadah organisasi yang dapat menjadi penggerak perubahan dan pembaruan dalam masyarakat Islam Indonesia.
NU dan Muhammadiyah muncul sebagai hasil dari pemikiran dan pendekatan yang berbeda terhadap upaya pembaruan Islam. Didirikan pada 31 Januari 1926, NU lahir sebagai respons terhadap gerakan modernisasi dan menekankan pentingnya mempertahankan tradisi keagamaan lokal, sambil tetap membuka diri terhadap pembaruan dalam Islam.
Sebaliknya, Muhammadiyah, yang didirikan lebih awal pada 18 November 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, menekankan gerakan pemurnian Islam dari unsur-unsur lokal yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Pembaruan di Muhammadiyah meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Perbedaan dalam pemikiran dan pendekatan organisasi menciptakan identitas yang khas bagi NU dan Muhammadiyah. NU dikenal dengan sikap inklusif dan toleran terhadap tradisi lokal, sementara Muhammadiyah lebih menonjolkan upaya pemurnian Islam dan pendekatan konservatifnya.
Dengan semua perbedaan dan dinamika yang terdapat dalam keberadaan keduanya, NU dan Muhammadiyah bukan hanya menjadi fondasi keagamaan di Indonesia, tetapi juga memiliki peran penting dalam gerakan kebangkitan nasional dan membentuk keragaman identitas keagamaan di Indonesia.
Perbedaan Pandangan Keagamaan Antara NU dan Muhammadiyah
NU (Nahdlatul Ulama)
- Menyertakan bacaan Qunut dalam Shalat Subuh.
- Melakukan bacaan Sholawat/puji-pujian setelah Adzan.
- Menjalankan Tarawih sebanyak 20 Rakaat.
- Niat Shalat diawali dengan membaca Ushalli.
- Niat Puasa dan Wudlu diucapkan dengan membaca nawaitu sauma ghadin dengan jahr, dan niat berwudlu dengan membaca nawaitu Wudu’a lirafil hadats.
- Melaksanakan praktik Tahlilan, Dibaiyah, Berjanzi, dan Selamatan (kenduren).
- Melakukan dzikir setelah shalat dengan suara yang terdengar.
- Mengumandangkan Adzan Subuh dengan lafad Ashalatu khair minan naum.
- Adzan Jum'at dilakukan dua kali.
- Merujuk kepada Nabi dengan menyebutnya sebagai Sayyidina Muhammad.
- Pelaksanaan Shalat Id dilakukan di masjid.
- Mengadopsi Madzhab Empat dalam Fikih (Syafii, Maliki, Hambali, dan Hanafi).
Muhammadiyah
- Tidak menyertakan bacaan Qunut dalam Shalat Subuh.
- Tidak melakukan bacaan puji-pujian/Sholawat.
- Melakukan Tarawih sebanyak 8 Rakaat.
- Niat Shalat tidak diawali dengan membaca Ushalli.
- Niat Puasa dan Wudlu tidak diucapkan dengan jelas.
- Tidak mengizinkan praktik Tahlilan, Dibaiyah, Berjanzi, dan Selamatan (kenduren).
- Dzikir setelah shalat dilakukan dengan suara yang pelan.
- Adzan Subuh tidak disertai dengan lafad Ashalatu khairu minan Naum.
- Adzan Jum'at hanya dilakukan sekali.
- Tidak menggunakan kata Sayyidina saat merujuk kepada Nabi.
- Pelaksanaan Shalat Id dilakukan di lapangan.
- Tidak memiliki keterikatan pada Madzhab dalam Fikih.
Nah itu tadi beberapa perbedaan anatarNU dan Muhammadiyah yang artinya dalam menganut NU atau Muhammadiyah keduanya memilikivisi misi amal ibadah sholeh dalam ber-agama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Masjid di Amerika Serikat Meningkat Pesat, Komunitas Indonesia Jadi Salah Satu Pelopor
- Membully, Tren Perusak Remaja
- Bagaimana Menekan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang Meningkat?
- Jazilul Fawaid Minta PBNU Hentikan Langkah Kontraproduktif ke PKB, Fokus pada Tugas Masing-Masing
- Cegah Polarisasi dan Isu Hoaks, PW Muhammadiyah Kaltim Kolaborasi bersama Kemenko PMK Gelar Pelatihan Positif Bermedia Sosial