Nasional
Apakah Hari Pahlawan 10 November Libur Nasional?
Kaltimtoday.co - Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Momen ini menjadi pengingat untuk mengenang perjuangan dan jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam kemerdekaan Indonesia.
Lantas, apakah Hari Pahlawan termasuk libur nasional? Berikut informasi lengkapnya.
Jawabannya adalah tidak, Hari Pahlawan 2023 yang jatuh pada Jumat (10/11/2023) tidak termasuk hari libur nasional.
Sisa hari libur nasional di tahun 2023 hanya Hari Raya Natal, yakni pada Senin, 25 Desember 2023. Berikut adalah daftar tanggal merah di bulan November 2023:
- 5 November 2023 (Minggu): Libur akhir pekan
- 12 November 2023 (Minggu): Libur akhir pekan
- 19 November 2023 (Minggu): Libur akhir pekan
- 26 November 2023 (Minggu): Libur akhir pekan
Sejarah Hari Pahlawan
Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November berawal dari pertempuran epik antara pasukan Indonesia dan pasukan Inggris di Surabaya, Jawa Timur, pada 1945.
Pada masa itu, Indonesia baru saja mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, meskipun situasi pemerintahan masih sangat labil. Pasukan Inggris datang kembali ke Indonesia pada 25 September 1945 setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Mereka bergabung dengan Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI), yang merupakan koalisi dari Sekutu yang bertujuan menghapuskan kekuasaan Jepang di Indonesia.
Belanda, salah satu anggota AFNEI, secara diam-diam berupaya mengembalikan kekuasaannya di Indonesia. Rencana ini memicu kemarahan rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya, karena dianggap merendahkan kemerdekaan Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berusaha berunding dengan pihak Belanda, tetapi pertemuan itu justru berujung pada kerusuhan. Gencatan senjata akhirnya disepakati mulai 29 Oktober 1945, tetapi ketegangan tetap tinggi.
Situasi memburuk ketika Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin Tentara Inggris untuk Jawa Timur, tewas tertembak pada 30 Oktober 1945. Inggris yang marah menggantikannya dengan Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh dan mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.
Ultimatum tersebut menuntut pasukan Indonesia untuk menyerahkan diri dan senjata mereka kepada AFNEI serta meminta para pemimpin Indonesia dan pemuda di Surabaya untuk menyerah pada 10 November 1945 pukul 06.00 WIB. Ancaman Inggris adalah menyerang Surabaya dengan segala kekuatan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
Tetapi, tuntutan tersebut tidak diindahkan, dan Inggris melancarkan serangan di Surabaya. Pertempuran tersebut dikenal dengan "Peristiwa 10 November" dan menjadi pertempuran pertama pasukan Indonesia melawan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ini juga menjadi pertempuran terbesar dalam Revolusi Nasional Indonesia dan simbol perlawanan terhadap kolonialisme.
Pemimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) pada masa itu, Bung Tomo, dikenal dengan slogannya "Merdeka atau Mati" dan terus meneriakkan orasi yang memompa semangat perjuangan rakyat.
Namun, pertempuran ini sangat berdarah, dan Surabaya dikenal sebagai "neraka" karena mengakibatkan banyak korban tewas, termasuk warga sipil. Sekitar 20.000 warga Surabaya tewas, sementara 150.000 orang terpaksa mengungsi. Juga, sekitar 1.600 tentara Inggris tewas.
Meskipun perlawanan sengit, Indonesia berhasil memukul mundur pasukan Inggris dan mempertahankan kemerdekaannya. Presiden Soekarno kemudian menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang peristiwa penting ini. Hari Pahlawan menjadi kesempatan bagi semua warga Indonesia untuk menghormati dan merayakan jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.