Daerah
Atasi Defisit Air, Bontang-Samarinda Godok Kerja Sama Tarik Air dari Sungai Mahakam

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang terus menyeriusi potensi memanfaatkan air Sungai Mahakam guna memenuhi kebutuhan air bersih warga. Terbaru, Perumda Tirta Taman Bontang dan Perumdam Tirta Kencana Samarinda diketahui tengah menyusun dokumen perjanjian kerja sama (PKS).
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris menjelaskan, sejatinya ada sejumlah opsi disiapkan sebagai sumber air bersih warga. Seperti Bendungan Marangkayu, Sungai Mahakam, dan air bekas lubang tambang PT Indominco Mandiri (IMM). Ketiga opsi itu berprogres. Hanya saja, menarik air dari Sungai Mahakam dinilai bisa cepat direalisasikan dan debit airnya melimpah.
"Yang paling menjanjikan dan tidak ada habisnya adalah bagaimana kita kerja sama dengan Pemkot Samarinda, tarik ke sini pipa dari Sungai Mahakam ke sini (Bontang). Sekarang lagi susun PKS antara PDAM Bontang dan Samarinda," bebernya ketika ditemui usai mengikuti Musrembang RPJMD Kota Bontang di Pendopo Rujab Wali Kota, Senin (19/5/2025) siang.
Sementara untuk opsi lain seperti Bendungan Marangkayu, kata Agus, masih menunggu penggenangan. Durasi penggenangan juga tak mudah diprediksi, sebab proses ini cukup bergantung dengan kondisi alam. Pun ketika Bendungan berhasil memproduksi air, jumlahnya belum tentu sanggup memenuhi kebutuhan air bersi warga Bontang.
"Bagaimana kita mau ciptakan kondisi penggenangan baru ditarik. Kalau Sungai Mahakam tidak pakai penggenangan, dia genang terus. Ngalir terus," kata Agus.
Agus bilang, dalam dokumen kajian perjanjian kerja sama bakal membahas soal harga beli air dari Perumdam Tirta Kencana ke Perumda Tirta Taman, hingga penempatan jalur instalasi pipa, apakah mengikuti rute jalan provinsi Samarinda-Bontang, atau melalui Muara Badak.

Air yang ditarik dari Sungai Mahakam harus Bontang beli dari Perumdam Tirta Kencana. Kendati begitu, berdasar informasi terakhir yang Agus terima, harganya masih terjangkau. Artinya, bila rencana ini terealisasi, tarif air yang dibayarkan warga tidak mengalami perubahan.
"Berdasarkan pembicaraan lisan, akan lebih murah dari Samarinda. Mungkin MoU-nya bisa berapa puluh tahun," sebutnya.
Berdasarkan data tahun 2022, sebagaimana diungkapkan Kasi Perencanaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kaltim Muhammad Zuraini pada Maret 2025 lalu, Bontang mengalami defisit air sekitar 202 liter per detik. Kebutuhan air bersih diperoyeksi akan terus bertambah seiring pembangunan kota dan berkembangnya jumlah penduduk.
[RWT]
Related Posts
- Sampah Plastik di Kaltim Capai 19,3 Persen, DLH Gencarkan Edukasi Kurangi Sampah dari Sumbernya
- Pemprov Kaltim Beri Insentif untuk 36.222 Guru PAUD hingga SMP, Termasuk di Pesantren dan Madrasah
- Bontang Kebagian Rumah Subsidi, Cicilan Rp500 Ribu per Bulan, Durasi 20 Tahun
- Pembentukan 7 Desa Baru di Kukar Masuk Tahap Pembahasan, Sekda Tekankan Tiga Catatan Penting
- SPMB 2025 Dimulai, Arfian Arsyad Ingatkan Sistem Berjalan Adil dan Transparan