Nasional
Bank DBS Dukung Anak Sakit dan Rentan Akses Pendidikan di Hari Anak Nasional
JAKARTA, Kaltimtoday.co - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Bank DBS Indonesia memperluas dampak sosial dengan menyasar dua kelompok anak rentan: anak dengan penyakit kritis dan anak dari keluarga pekerja sampah.
Lewat kerja sama dengan Make-A-Wish® Indonesia, Bank DBS mewujudkan harapan anak-anak dengan penyakit berat seperti kanker dan penyakit jantung bawaan.
Setiap tahunnya, terdapat lebih dari 10 ribu kasus kanker baru pada anak. Leukemia menjadi jenis kanker terbanyak, disusul kanker getah bening dan kanker otak.
“Kami percaya, harapan bisa memberi kekuatan luar biasa di masa sulit,” ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia.
Bank DBS juga melatih karyawan menjadi relawan lewat program Adopt-A-Wish®. Para karyawan dilibatkan langsung dalam menyusun pengalaman harapan bagi anak-anak tersebut.
Selain itu, Bank DBS bekerja sama dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara untuk meningkatkan akses pendidikan anak-anak dari keluarga pekerja sampah.
Mereka menjalankan program Mahija Mobile School yang menyasar komunitas pekerja sampah di Duren Sawit dan Johar Baru. Selama tiga bulan, relawan Bank DBS akan menjadi kakak pengajar untuk lebih dari 100 anak.
Anak-anak juga mendapat bantuan perlengkapan belajar dan alat permainan edukatif. Program ini menyasar anak usia pra-sekolah hingga SMP.
“Pendidikan masih jadi hal mewah bagi sebagian besar masyarakat rentan. Kami ingin menjadikannya hak yang dapat diakses siapa saja,” jelas Mona.
Untuk mendukung berbagai inisiatif sosial, DBS Foundation mengalokasikan lebih dari Rp 100 miliar dalam tiga tahun ke depan. Dana ini ditujukan bagi kelompok rentan seperti perempuan, petani kecil, anak muda, hingga penyandang disabilitas.
[TOS]
Related Posts
- Kaltim Terancam Tekanan Ekonomi Jika Pemangkasan Transfer Pusat ke Daerah 2026 Direalisasikan
- Isu Pemangkasan TKD Kaltim, Ekonom Desak Pemerintah Perkuat Fiskal Daerah
- Jatam Kaltim: Kasus Korupsi IUP Donna Faroek-Rudi Ong Bukan Sekadar Kerugian Negara, tapi Kejahatan Ekologis
- KPK Resmi Tahan Dayang Dona 20 Hari Terkait Kasus Suap Izin Usaha Pertambangan
- DBH Kaltim Terancam Dipangkas, Pengamat Nilai Kepala Daerah Kurang Proaktif Hadapi Tekanan Pusat