Advertorial

BBGRM ke-22 Resmi Dimulai, Bupati Kukar Tekankan Pentingnya Gotong Royong sebagai Fondasi Pembangunan

Supri Yadha — Kaltim Today 20 Juli 2025 20:58
BBGRM ke-22 Resmi Dimulai, Bupati Kukar Tekankan Pentingnya Gotong Royong sebagai Fondasi Pembangunan
Pemukulan ketongan penanda Pencanangan BBGRM ke-22 Kukar resmi dimulai. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Gema ketongan memecah pagi di Dermaga Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, menandai dimulainya Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-22 di Kukar, Minggu (20/7/2025).

Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri memimpin apel pencanangan, sebagai seruan bersama untuk memperkuat budaya gotong royong di seluruh pelosok desa. Apel turut dihadiri Wakil Bupati Rendi Solihin, Ketua DPRD Ahmad Yani, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kukar, Arianto.

Aulia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional, namun juga menjadi agenda rutin tiap tahun di Kukar. Gotong royong ini tak hanya dipusatkan di Kota Bangun, tetapi seluruh kelurahan dan desa.

“Secara simbolis kita melaksanakan apel ini, akan tetapi di seluruh kecamatan, desa, dan kelurahan di Kukar melaksanakan kegiatan serentak pada hari ini,” kata Aulia.

Semangat gotong royong telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Kukar, tercermin dalam tagline “Betulungan Etam Bisa” yang selaras dengan filosofi pembangunan daerah.

“Kita sebenarnya tidak perlu menunggu bulan bakti untuk bergotong royong, karena program Kukar Idaman maupun Kukar Idaman Terbaik pada dasarnya dibangun di atas semangat kebersamaan,” lanjut Aulia.

Momentum BBGRM ini, kata Aulia, sekaligus menjadi pengingat bahwa menyelesaikan permasalahan bersama jauh lebih efektif jika dilakukan secara kolektif.

“Ini momentum untuk mengingatkan bahwa menyelesaikan permasalahan sebaiknya kita lakukan bersama-sama dan bekerja sama, karena itulah esensi gotong royong,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, ia turut menyampaikan penguatan Program Dedikasi Kukar Idaman Terbaik. Salah satunya adalah peningkatan dana Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) untuk RT dari sebelumnya Rp 50 juta menjadi Rp 150 juta per RT.

“Dana ini akan kita alokasikan untuk operasional RT, kegiatan sosial kemasyarakatan, pengentasan kemiskinan, hingga mendukung program 1 KK 1 Sarjana bagi warga pra sejahtera,” ucap Aulia.

Ia menambahkan, pelaksanaan program akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah.

“Menu kegiatan akan disusun, tapi teman-teman RT bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di daerahnya. Bisa jadi, kegiatan RT di Kota Bangun tidak sama dengan RT di Samboja, dan begitu pula sebaliknya,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya