Advertorial

Berawal dari Suguhan ke Bupati Kukar, Kini Kopi Luwak Jadi Produk Andalan Desa Perangat Baru 

Supri Yadha — Kaltim Today 14 April 2023 10:18
Berawal dari Suguhan ke Bupati Kukar, Kini Kopi Luwak Jadi Produk Andalan Desa Perangat Baru 
Bupati Kukar Edi Damansyah saat mengunjungi perkebunan kopi di Desa Prangat Baru. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Berawal dari menyuguhkan kopi kepada Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah, kini kopi luwak menjadi produk andalan Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu.

Kades Perangat Baru, Fitriati menjelaskan, kopi luwak menjadi potensi unggulan di desanya karena ketidaksengajaan.

Mulanya, kopi itu ditanam oleh masyarakat untuk konsumsi pribadi sejak tahun 1997. Kemudian kopi luwak itu menjadi salah satu suguhan dalam kunjungan Bupati Kukar saat panen perdana karet kas desa seluas sekitar 14 hektare di Desa Perangat Baru pada pertengahan tahun 2020 lalu.

Ketika dinikmati, terlontar kata-kata bahwa kopi yang dihidangkan memiliki rasa khas tersendiri. Dari situlah, kopi mulai diteliti untuk mengetahui varietasnya.

"Kopi itu disuguhkan dan ternyata rasanya berbeda. Setelah diteliti, itu varietas Liberika, tidak sama dengan umumnya," kata kepala desa perempuan ini, Jumat (14/4/2023).

Kemudian masyarakat mulai tertarik untuk mengembangkan tanaman kopi. Sebab potensi nilai ekonomi dari kopi sangat menjanjikan di pasaran.

Pada tahun 2020, harga kopi luwak per kilogramnya berkisar Rp 3,5 juta. Seiring berjalannya waktu hingga tahun 2023, harga kopi luwak terus mengalami peningkatan, yakni Rp 4,5 juta per kg. 

Potensi itu, kata Fitriati, terus digenjot untuk peningkatan produktivitasnya. Sebagai upaya pemerintah desa untuk mengatasi persoalan pengentasan kemiskinan di Desa Perangat Baru.

"Pengembangan kopi ini yang menjadi program khusus andalan Pemdes. Karena untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani kita," tutur Fitriati. 

Dia menyebutkan, lahan seluas kurang lebih 60 hektare (ha) akan difungsikan untuk pengembangan tanaman kopi. Saat ini telah tertanam sekitar 25 hektare dan yang sudah bisa produksi baru 2 ha.

"Sudah ada beberapa varian, bukan cuma di kopi luwak tapi ada full wash, natural dan red honey," tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya