Kukar
Berdiri Sejak 2019, Klinik WPM Sudah Bantu 300 Pemuda Kukar Kembangkan Usaha
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) yang didirikan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) 2019 silam. Hingga kini, kurang lebih sekitar 300 anggota wirausaha yang aktif serta dibina di klinik WPM.
"Klinik ini membantu para wirausaha muda dalam mengembangkan usahanya," kata Kepala Bidang (Kabid) Kewirausahaan dan Kepramukaan Dispora Kukar, Aji Ali Husni kepada Kaltimtoday.co belum lama ini.
Bagi para wirausaha yang ingin berkonsultasi terkait usaha yang digelutinya. Dia mengatakan bahwa di klinik WPM telah menyiapkan 2 orang tenaga ahli dari Yayasan El Rahma di Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda. Konsultasi dibuka setiap Selasa dan Kamis.
"Konsultasi di WPM tidak dipungut biaya alias gratis," ujar Ali sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, keberadaan dua tenaga ahli dapat membantu dan memberikan solusi buat usaha yang mereka kembangkan atau ingin mendirikan usaha serta mencari hal hal yang sifatnya kebutuhan dan sebagainya.
"Kita siapkan semua, bahkan nanti kita dampingi sampai di tempat usahanya. Oh ini perlu dilakukan perubahan seperti ini-seperti ini," ujar Ali.
Tak hanya itu saja, dia menjelaskan bahwa Dispora melalui WPM telah melakukan beberapa kali pelatihan seperti pakan ternak dan digital marketing, dengan mengundang seluruh pemuda di Kukar. Sekarang zamanya serba online, pelatihan digital marketing sangat penting dilakukan agar mereka mengetahui bagaimana cara penjualan mengunakan media online sehingga mudah dicerna dan banyak orang tertarik dengan usahanya.
"Itulah yang selama kita lakukan dan giatkan," kata Ali.
Kemudian pada awal 2020, pihaknya mendampingi dan memfasilitasi dalam rangka promosi usaha.
"Mereka buat promosi usaha, kita fasilitasi dan disiapkan tempat. Kemudian kita ikutkan di event dan mereka tidak bayar," kata Ali.
Sementara itu, di tahun ini ada dua program yang belum dilaksanakan. Dia menuturkan akan memaksimalkan kedua program itu akan dilaksanakan tahun ini. Program tersebut yakni pendampingan modal bagi wirausaha yang ingin mengajukan modal ke bank.
"Kita ini sifatnya mendampingi ke pihak bank yang sudah kerjasama dengan kita seperti Bank Kaltimtara dan BRI," ujarnya.
"Nanti mereka mengajukan proposal, kita dari klinik akan mendampingi mereka di bank. Selanjutnya, agar difasilitasi pinjaman modal usaha. Tentunya dengan fasilitas yang lebih mudah dan ringan dibandingkan yang lain," ungkap Ali.
Kemudian, yang belum dilakukan seperti pemberian peralatan usaha. Memang peralatan usaha ini diberikan setahun setelah mereka dilakukan pembinaan. Ketika pihaknya lakukan pembinaan melalui klinik WPM nanti ada tim ahli yang akan mengkaji.
"Oh ternyata Pemda harus turun tangan memberikan bantuan peralatan supaya usahanya bisa berkembang," pungkas Ali.
[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO]