Gaya Hidup

Berkumur Setelah Beraktivitas di Luar Rumah Dapat Kurangi Risiko Penularan HMPV

Network — Kaltim Today 15 Januari 2025 04:32
Berkumur Setelah Beraktivitas di Luar Rumah Dapat Kurangi Risiko Penularan HMPV
Ilustrasi. (Pexels)

Kaltimtoday.co - Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Irandi Putra Pratomo, merekomendasikan masyarakat untuk rutin berkumur menggunakan air bersih setelah beraktivitas di luar rumah. Langkah sederhana ini dipercaya dapat membantu mengurangi risiko penularan Human Metapneumovirus (HMPV).

“Menurut saya, kebiasaan berkumur, baik di mulut maupun tenggorokan, memiliki manfaat yang signifikan, terutama setelah kita kembali dari luar. Praktik ini dikenal sebagai gargling dalam bahasa Inggris,” ujar Irandi dalam diskusi daring yang membahas virus HMPV di Jakarta, Selasa (14/1/2025). 

Irandi menjelaskan bahwa penggunaan air bersih saja sudah cukup, tanpa perlu menambahkan cairan antiseptik atau bahan kimia lainnya seperti betadine. Untuk manfaat tambahan, masyarakat dapat mencampurkan garam ke dalam air sebagai antiseptik alami yang mudah didapatkan.

Dalam hal pencegahan HMPV, Irandi menyarankan langkah-langkah yang serupa dengan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 pada 2021. Menggunakan masker, mencuci tangan dengan rutin, dan tetap berada di rumah saat merasa tidak sehat merupakan tindakan efektif untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

“Kita tentu tidak ingin kembali ke masa sulit saat masker dan hand sanitizer menjadi barang langka atau harganya melambung tinggi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur sangatlah penting,” tambahnya.

Irandi juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, tetapi harus tetap waspada. Hingga saat ini, belum ada peringatan resmi dari WHO atau organisasi kesehatan lainnya terkait penerapan langkah ketat seperti karantina. Situasi masih dapat dikendalikan dengan upaya pencegahan dasar.

Namun, ia menyoroti pentingnya perhatian terhadap kelompok rentan, seperti anak-anak di bawah usia 10 tahun, balita, serta lansia dengan kondisi kesehatan tertentu. Anak-anak memiliki sistem kekebalan yang belum matang, sedangkan lansia mengalami penurunan imunitas atau immunosenescence seiring bertambahnya usia. Kondisi ini menjadi lebih serius bila terdapat penyakit penyerta seperti diabetes, gagal jantung, atau riwayat transplantasi.

Irandi juga menyebut bahwa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan gagal jantung dapat memperparah gejala HMPV, terutama pada lansia dengan riwayat kesehatan yang kompleks. Oleh karena itu, pencegahan dini menjadi sangat penting untuk melindungi kelompok ini.

Sebagai langkah tambahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Irandi mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta memastikan waktu istirahat yang cukup setiap hari. Kebiasaan ini dinilai efektif dalam memperkuat daya tahan tubuh sehingga mampu mencegah infeksi HMPV.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya