Kaltim

Bidang Ekonomi Bappeda Kaltim Gelar Pelatihan Jurnalistik

Kaltim Today
29 Juli 2020 15:37
Bidang Ekonomi Bappeda Kaltim Gelar Pelatihan Jurnalistik
Peserta berfoto bersama usai menggelar pelatihan jurnalistik dengan pemateri. (Ist)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kaltim menggelar pelatihan jurnalistik, Selasa (28/7/2020) di Ruang RPJMD Bappeda Kaltimn. Dalam pelatihan tersebut dihadirkan Pimpinan Redaksi Kaltimtoday.co Ibrahim, sebagai pemateri.

Dalam pelatihan yang diikuti 10 peserta tersebut, Ibrahim menyampaikan kepada peserta pentingnya pelatihan jurnalistik. Selain untuk menambah wawasan dan kompetensi juga untuk mendukung publikasi kegiatan dari bidang ekonomi di Bappeda Kaltim.

[irp posts="17360" name="Seketat Apa Hukum Indonesia Menjaga Data Pasien Covid-19 ? (Bagian 1)"]

"Menulis adalah salah satu sarana dalam menyampaikan ide, pendapat, gagasan atau saran dalam bentuk rangkaian kata dan kalimat. Ada teknik-teknik menulis yang perlu dikuasai untuk membuat tulisan yang layak dibaca oleh orang lain," kata Ibrahim membuka pelatihan.

Ibrahim turut memaparkan jenis-jenis tulisan yang terbit di media. Beberapa di antaranya seperti opini, berita keras (hard news), berita ringan (soft news), feature, kolom, tajuk rencana, dan surat pembaca.

Kemudian, ada pula 7 langkah dalam menulis berita yang disampaikan. Pertama menemukan ide. Menurut Ibrahim, ide bukanlah hal ruwet yang harus selalu dicari-cari. Sering ide datang sendirinya di sela aktivitas sehari-hari.

"Catat ide yang muncul. Entah menarik entah tidak, itu perkara nanti. Tulis saja dulu," kata dia.

Kedua, menetapkan angle. Angle sendiri artinya menetapkan aspek dari ide yang paling menarik dan paling penting. Angle harus jelas, jernih, dan tajam. Agar mudah menyusun angle, rumuskan dalam kalimat tanya. Gunakan unsur 5W+1H, yaitu who, what, when, where, why, dan how.

Ketiga, mengumpulkan bahan. Seberapa pun bagusnya, ide hanya akan menjadi pepesan kosong jika tak diikuti penggalian bahan atau reportase. Seorang wartawan, atau penulis bisa menggunakan tiga senjata untuk mengumpulkan bahan: riset, observasi dan wawancara. Ketiga alat ini sama pentingnya karena merupakan kesatuan yang saling melengkapi.

Keempat, membuat kerangka tulisan. Kerangka tulisan atau outline tulisan akan membantu penulis atau wartawan dalam dua hal: memetakan kronologi peristiwa, data yang dibutuhkan, serta informasi utama lain.

Kelima menulis. Dalam menulis berita bisa menggunakan teknik piramida terbalik. Teknik ini lazim digunakan dalam berita hard news. Menuliskan poin-poin utama di awal berita, kemudian yang spesifik di bawah berita.

Keenam, penyuntingan. Ini merupakan bagian akhir dari penulisan. Di tahapan ini, tulisan harus diperiksa aspek kebahasaannya.

"Berguna untuk mengecilkan risiko kesalahan dalam penulisan," tuturnya.

Terakhir, publikasi. Sebelum mempublikasikan tulisan ke media massa, baik cetak maupun online dianjurkan untuk memeriksa benar-benar tulisan. Dibaca berulang kali, kalau perlu bagikan ke beberapa teman dan minta koreksi atau tambahan jika diperlukan.

"Pastikan tulisan akurat dan kredibel. Konfirmasi jika ragu dengan tulisan yang sudah dibuat demi menghindari kesalahan," pungkasnya.

Salah satu peserta pelatihan, Winda menyampaikan, dirinya berharap bisa semakin memahami teknik dalam menulis. Terutama tulisan mengenai kegiatan yang dilakukan Bidang Ekonomi Bappeda Kaltim. Sehingga, kegiatan yang dilakukan dapat diketahui masyarakat luas.

"Dengan adanya pelatihan jurnalistik ini, kami bisa tahu cara membuat berita yang baik dan benar," ucap Winda.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya