Samarinda
Bimtek Pemenuhan Mutu Belajar Kolaboratif Sekolah Adiwiyata
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rangka Bimbingan Teknis sekolah adiwiyata mandiri, nasional, provinsi dan kota serta sekolah-sekolah yang memasuki sekolah berbudaya peduli lingkungan.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari yakni Kamis-Sabtu (12-14/9) di gedung serbaguna LPMP Kaltim. Merupakan gelaran kerjasama dari Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda, LPMP Kaltim, Dinas Pendidikan Samarinda dan Dinas Lingkungan Hidup Samarinda serta DLH Kaltim.
Dengan diikuti sebanyak 150 orang guru dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, MTs dan Madrasah Aliyah se Samarinda, serta dari Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Bontang.
Ketua Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda, Heri Gunawan mengatakan, bimtek tersebut membahas tentang penyusunan dokumen 1, KTSP, RPP dan silabus terkait dengan belajar kontekstual, kolaboratif dalam kerangka pendidikan HOTS, literasi dan 4C.
"Disini kami bersama-sama untuk bagaimana mengajarkan anak didik agar berkarakter peduli lingkungan, dari pencegahan kerusakan lingkungan, pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup yang dimulai dari sekolah," katanya.
Dia menyebutkan, saat ini sudah ada 53 sekolah adiwiyata di Samarinda. Sebagai upaya membantu pemerintah untuk bisa mendapat adipura yakni setidaknya ada 15 persen sekolah yang beradiwiyata.
Dalam bimtek ini pun turut menghadirkan Aulia Wijiasih dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Satgas Adiwiyata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Aulia Wijiasih mengungkapkan adanya sinkronisasi antara sistem penjaminan mutu internal, K13, literasi, HOTS, 4C dan adiwiyata.
Menurutnya, semua program di aidiwiyata hanya satu tujuannya yakni jika kurikulum dan metodologinya sudah bagus, beraneka sumber ajaran dengan mengkaitkan dengan beragam isu yang beredar khususnya di wilayahnya sendiri. Dari hal tersebut akan memunculkan literasi dan para murid juga dapat belajar multi aspek tidak hanya dari buku saja, sehingga dapat menumbuhkan jiwa kritis, kreatif, serta menyuarakan pendapat.
"Kami hanya ingin men-sinkronkan. Bahwa satu saja tetapi dapat masuk di semua pelajaran di kelas. Disini kami berupaya memberikan pemahaman bahwa satu administrasi bisa dibagi beberapa program," tuturnya.
Harapannya selain gurunya dapat berpikir holistik, tetapi juga membuat anak senang. Membuat anak belajar tidak hanya terpaku pada buku paket saja tetapi dapat belajar dari banyak hal.
Staf Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kota Milawati menambahkan, kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman tentang kurikulum yang terintegrasi lingkungan hidup, akreditasi dan juga pastinya program-program pemerintah.
[HLM | RWT | ADV]