Nasional
BMKG: Suhu Laut Hangat dan Fenomena MJO Sebabkan Hujan Deras di Musim Kemarau

Kaltimtoday.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa meski puncak musim kemarau diperkirakan berlangsung pada Juli–Agustus 2025, hujan deras masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa curah hujan yang turun di berbagai kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh kondisi atmosfer tertentu.
“Musim kemarau tidak selalu identik dengan cuaca kering. Laut yang hangat, pertemuan massa udara, serta pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) menjadi faktor utama terbentuknya hujan deras,” ungkapnya, Minggu (24/8/2025).
Prakirawan BMKG menambahkan, suhu muka laut di sekitar perairan Jawa masih relatif tinggi, sehingga proses penguapan meningkat. Hal ini memicu terbentuknya awan hujan dalam jumlah signifikan.
Selain itu, adanya konvergensi massa udara di bagian utara Jawa serta aktivitas MJO semakin memperkuat suplai uap air, sehingga potensi hujan deras semakin tinggi.
BMKG mencatat, hujan lebat sempat terjadi di beberapa titik, terutama di wilayah pegunungan. Namun, intensitas hujan diperkirakan akan berangsur menurun memasuki pekan keempat Agustus 2025.
[RWT]
Related Posts
- Prakiraan Cuaca Kaltim 11–20 September 2025: Sebagian Wilayah Berpotensi Hujan Menengah
- Waspada! BMKG Prediksi Gelombang 4 Meter Ancam Sejumlah Perairan Indonesia
- BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Pesisir Awal September 2025
- BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di 12 Wilayah Perairan Indonesia pada 1 September 2025
- BMKG Prediksi Hujan Ringan hingga Sedang di Berbagai Kota Awal September 2025