Advertorial

BPBD PPU Terima Rubber Boat dan Bentuk Desa Tangguh Bencana untuk Hadapi Banjir

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 19 Oktober 2024 19:20
BPBD PPU Terima Rubber Boat dan Bentuk Desa Tangguh Bencana untuk Hadapi Banjir
Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro. (Diskominfo PPU)

Kaltimtoday.co, Penajam - Dalam upaya meningkatkan kesiapan dan respons cepat terhadap potensi bencana banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat sarana dan prasarana penanganan bencana. 

Muhammad Sukadi Kuncoro, Kepala BPBD PPU, menyampaikan bahwa pihaknya baru saja menerima bantuan berupa rubber boat atau perahu karet yang akan digunakan untuk mengevakuasi warga jika terjadi banjir besar.

"Bantuan berupa rubber boat ini sangat penting bagi kami, terutama ketika banjir melanda dan masyarakat terjebak di rumah mereka. Alat ini akan memudahkan kami untuk mengevakuasi warga yang tidak bisa keluar dari rumah mereka saat banjir," jelas Sukadi dalam keterangannya.

Perahu karet tersebut akan digunakan sebagai bagian dari armada penyelamat BPBD yang fokus menangani evakuasi warga, terutama di wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan darat. 

Sukadi menekankan bahwa kesiapan armada ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat proses evakuasi dan mengurangi risiko korban jiwa dalam situasi banjir.

Tidak hanya dari segi peralatan, BPBD PPU juga memperkuat langkah-langkah preventif untuk menghadapi ancaman bencana banjir dan lainnya. 

Salah satu upaya signifikan yang dilakukan adalah pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di beberapa wilayah strategis. Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat agar dapat menghadapi bencana dengan lebih baik.

"Kemudian, kami juga sudah membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana) di beberapa wilayah untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," lanjut Sukadi. 

Desa Tangguh Bencana ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat edukasi mengenai mitigasi bencana, tetapi juga sebagai komunitas mandiri yang mampu merespons situasi darurat secara cepat sebelum bantuan dari pemerintah tiba.

Sukadi menambahkan bahwa pembentukan Destana menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam menghadapi segala bentuk bencana alam, termasuk banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan. 

Desa-desa yang terlibat dalam program ini mendapatkan pelatihan khusus dari BPBD, yang mencakup cara evakuasi mandiri, penanganan darurat, dan penyediaan posko tanggap bencana di tingkat desa.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya