Samarinda
BPBD Samarinda Tunggu Persetujuan dari Kemenkes, Permintaan Barcode PeduliLindungi Kemungkinan Membeludak
Kaltimtoday.co, Samarinda - Belum lama ini, wacana pemasangan barcode aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional santer terdengar. Namun, untuk mendapatkan barcode tersebut, haruslah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terlebih dahulu sebagai pihak yang punya wewenang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suwarso menjelaskan bahwa, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda untuk itu. Bahkan sudah melakukan monitoring perubahan perilaku dan operasi yustisi di Pasar Pagi dan Pasar Segiri.
"Bahkan saat itu langsung kami lakukan vaksinasi pada Februari lalu. Respons pedagang dan pengunjung di 2 pasar itu sangat luar biasa. Kami yang jemput dan kooperatif. Itu arahan pak wali kota dan wakil wali kota juga," jelas Suwarso kepada awak media.
Vaksinasi massal juga akan tetap berlanjut di pqsar serta fasilitas publik lainnya. Bahkan, ujar Suwarso, pihaknya juga akan memanfaatkan momen yang ada. Misalnya seperti saat penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang lalu di beberapa titik kecamatan, diturunkan sejumlah vaksinator untuk menyuntikkan vaksin ke masyarakat. Rupanya, masih banyak lansia yang baru menerima vaksinasi.
Suwarso turut menjelaskan alasan perihal belum mendapat persetujuan dari Kemenkes untuk barcode PeduliLindungi. Kemungkinan besar, permintaan yang masuk di Kemenkes cukup banyak. Sehingga perlu waktu lebih untuk menunggu. Untuk di kafe-kafe juga, Suwarso melihat beberapa sudah memasang barcode. Bagi pengelola kafe yang belum memasang barcode, akan dicatat dan masih diberi waktu.
Disinggung soal pintu masuk pasar yang ada di bagian depan dan belakang pasar, Suwarso berharap di pasar juga ada satgas mandiri untuk mengawasi pergerakan di pasar tersebut. Jika nantinya barcode hanya dipasang sekali kemudian dicabut kembali, Suwarso dengan tegas menyebut akan menegur tindakan tersebut. Sejauh ini, pemberian teguran pertama, kedua, dan ketiga masih berlaku.
Suwarso juga menjelaskan bahwa penyemprotan eco enzyme di sejumlah fasilitas publik rutin dilakukan. Terlebih jika ada laporan permintaan. Bantuan eco enzyme yang lebih ramah lingkungan itu mendapat full support dari Buddhist Center Samarinda. Sedangkan untuk pasar, eco enzyme disemprotkan oleh petugas pasar langsung. Bukan dari BPBD.
"Kami persuasif ya gayanya. Supaya roda ekonomi berputar, semua juga patuh," tandasnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pasca Tragedi Aulia Risma, Kemenkes Terima 1.500 Laporan Bullying Dokter
- Rencana Pembentukan Relawan Kebakaran di Kecamatan, Upaya BPBD Berau Lakukan Penanggulangan Dini
- BPBD Kaltim Gerak Cepat Menuju Lokasi Banjir di Mahakam Ulu, Evakuasi Korban hingga Pemberian Logistik Lewat Jalur Sungai
- Siaga Bencana, BPBD Balikpapan Petakan Titik Rawan Banjir & Longsor
- Kasus COVID-19 Kembali Melonjak di Indonesia, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Vaksinasi dan Patuhi Prokes