Samarinda
Buka Penjaringan Calon Pilkada, PKS Patok Rp 10 Juta Bagi Setiap Pendaftar
Kaltimtoday.co, Samarinda - Meski terlambat dari partai politik lainnya, namun DPD PKS Samarinda, Kamis (21/11/2019) pukul 16.46 Wita resmi memberikan pengumuman jika partainya tertanggal 25 November, akan membuka penjaringan para bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Samarinda 2020 mendatang. Hal ini disampaikan langsung Ketua DPD PKS Samarinda Dimyati Mustofa di kantornya, Jalan M Yamin dalam konferensi persnya.
Berbicara tentang Samarinda pada 2020 nanti kata Dimyati, mereka mengharapkan bisa mengusung kader terbaik yang bisa mereka dapatkan dalam penjaringan. Baik itu kader internal PKS maupun eksternal.
"Kami akan mengeluarkan kendaraannya. Untuk menuju proses pilkada PKS secara terbuka mengumumkan dan tidak membatasi. Dari mana pun kami siap menerima, membangun Samarinda yang lebih sejahtera," paparnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, jika pembukaan penjaringan nantinya akan berlangsung selama sepekan. Lebih tepatnya ditutup pada tanggal 30 November. Kemudian proses itu akan dilanjutkan kepada pengembalian berkas yang akan di buka dari 2-7 Desember mendatang. Sedangkan untuk waktunya PKS akan membuka dari pukul 09.00-17.00 Wita, baik saat pendaftaran maupun pengembalian nanti.
"Untuk PKS arahan seluruhnya akan dikerucutkan menjadi dua pasangan calon yang akan kami usung," imbuhnya.
Setelah pengembalian berkas para bakal calon, selanjutnya PKS akan mengagendakan bagi setiap pendaftar untuk pemaparan visi misi. Dari situ, PKS akan membentuk tim penilai yang terdiri dari dua orang internal partai dan tiga dari kalangan profesional, seperti akademisi dan birokrasi.
Tugasnya, dari visi misi yang telah dipaparkan. Maka tim akan melakukan penilaian baik secara hasil nyata yang telah dilakukan calon tersebut kepada masyarakat. Maupun kajian apa yang telah mereka buat untuk efektivitasnya agar bisa terwujud sesuai dengan harapan PKS.
Meski diketahui saat ini PKS telah memiliki kader internal yang akan mereka usung seperti Arif Kurniawan, namun posisinya bisa saja berganti, karena itu semua tergantung dari tim penilai.
"Kalau misalnya nama dia (Arif Kurniawan) berada di nomor lima dari hasil penilaian tim, maka otomatis tidak akan terusung. Mudahan kami bisa menemukan orang terbaik yang akan diusung," ulasnya.
Sedangkan untuk biayanya, Dimyati mengaku akan mematok Rp 10 juta untuk setiap pendaftar baik untuk wali kota dan wakilnya.
"Bahasanya jangan mahar. Kalau mahar itu sama saja dengan beli kursi sedangkan ini berbeda," tegasnya.
Dana itu sendiri nantinya akan dikelola untuk sejumlah kegiatan penting. Mulai dari menyewa tempat yang akan digunakan saat pemaparan visi misi para calon. Konsumsi seluruh tamu undangan. Dan menyewa para tim penilai yang memiliki peran vital nantinya.
"Pertanggungjawaban anggaran kami sampaikan ke kader seluruh ranting dan juga digunakan untuk survei elektabilitas dan popularitas di seluruh wilayah Samarinda," pungkasnya.
[JRO | RWT]