Advertorial

Bupati Kukar Ungkap Rencana Bangun Pelabuhan Kontainer di Lahan 50 Hektare Sangasanga

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 05 Agustus 2025 17:54
Bupati Kukar Ungkap Rencana Bangun Pelabuhan Kontainer di Lahan 50 Hektare Sangasanga
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai menggarap rencana besar untuk mengoptimalkan aset daerah yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah lahan seluas 50 hektare di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, yang digadang-gadang bakal menjadi lokasi pembangunan pelabuhan kontainer.

Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri menyampaikan bahwa aset-aset daerah tidak boleh dibiarkan menjadi aset tidur. Pemerintah, kata dia, tengah mendorong pemanfaatan aset agar bisa memberi nilai tambah bagi daerah dan masyarakat.

“Lahan itu secara sekilas memang layak untuk dijadikan pelabuhan. Harapan kita, aset seperti ini bisa memberikan manfaat, baik secara ekonomi maupun sosial,” kata Aulia usai menerima audiensi dari PT Samudera Indonesia, Selasa (5/8/2025).

Dalam pertemuan tersebut, PT Samudera Indonesia menyatakan ketertarikannya untuk memanfaatkan lahan tersebut. Rencana awalnya, lokasi itu akan disurvei terlebih dahulu sebelum difinalkan menjadi pelabuhan kontainer.

“Mereka minta izin survei dulu. Setelah itu baru kita lihat konsep pelabuhan seperti apa yang paling cocok dibangun di sana,” jelas Aulia.

Meski PT Samudera Indonesia menjadi pihak pertama yang mengajukan rencana itu, Aulia menegaskan Pemkab Kukar masih membuka peluang kerja sama untuk pihak lain. Selama belum ada kesepakatan resmi atau MoU, pintu investasi masih terbuka lebar.

“Kita terbuka. Siapa pun bisa masuk, selama belum ada perjanjian resmi dengan siapa pun,” tegasnya.

Pembangunan pelabuhan kontainer ini juga diharapkan memberi dampak langsung kepada masyarakat lokal, terutama dalam hal ketenagakerjaan. Aulia memastikan tenaga kerja lokal akan dilibatkan bila proyek ini benar-benar berjalan.

“Anak-anak kita harus bisa bekerja di sana. Harus ada dampak langsung untuk masyarakat sekitar,” ujarnya.

Selain membuka lapangan kerja, proyek ini juga ditargetkan dapat memberikan dampak tidak langsung seperti peningkatan kesejahteraan warga sekitar dan penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kukar.

“Intinya, aset daerah jangan jadi beban. Harus dihidupkan agar bisa memberi manfaat nyata,” tutup Aulia.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya