Gaya Hidup

Cara Seduh Kopi agar Kolesterol Tidak Naik, Ini Penjelasan Ahli

Kaltim Today
18 April 2025 12:07
Cara Seduh Kopi agar Kolesterol Tidak Naik, Ini Penjelasan Ahli
Cara seduh kopi yang baik justru akan membantu mencegah kolesterol naik. (Methodicall Coffee/DOK)

Kaltimtoday.co - Menyeruput kopi di pagi hari memang menyegarkan. Tapi tahukah kamu bahwa cara menyeduh kopi ternyata bisa memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh? Studi terbaru menunjukkan bahwa metode penyeduhan kopi yang tidak tepat bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL), yang berisiko memicu penyakit jantung.

Dilansir dari Verywellhealth, Jumat (18/4/2025), kopi mengandung senyawa bernama diterpenes, yaitu senyawa alami yang terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Senyawa ini terutama banyak ditemukan pada kopi yang diseduh tanpa penyaringan, seperti kopi rebus ala Turki atau Scandinavian boiled coffee.

Para peneliti di Universitas Uppsala, Swedia, telah membandingkan berbagai metode seduh kopi, mulai dari French press, mesin kopi otomatis, hingga metode manual seperti pour-over dan Chemex. Hasilnya menunjukkan bahwa penyeduhan dengan penyaring kertas adalah cara terbaik untuk mengurangi kandungan diterpenes dalam kopi.

“Kopi tanpa saringan, terutama yang disajikan dengan metode rebus atau French press, mengandung kadar diterpenes yang lebih tinggi dibandingkan kopi yang diseduh dengan penyaring kertas,” ungkap Dr. David Iggman, peneliti utama dalam studi tersebut.

Hal ini diperkuat oleh temuan lain yang menyebut bahwa mengganti tiga cangkir kopi dari mesin (yang tidak menyaring diterpenes dengan baik) dengan kopi yang disaring menggunakan kertas selama lima hari dalam seminggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 13 persen dalam lima tahun.

Menariknya, banyak mesin kopi kantor justru tidak memiliki sistem penyaringan yang optimal, sehingga tak menyaring senyawa tersebut secara efektif. Oleh karena itu, jika kamu termasuk penikmat kopi harian di kantor, pertimbangkan untuk beralih ke metode seduh manual dengan filter kertas.

Meskipun begitu, tidak semua hal tentang kopi harus ditakuti. Menurut Dr. David Kao dari Universitas Colorado, konsumsi kopi dalam jumlah sedang—sekitar 3 hingga 4 cangkir per hari—justru dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, Alzheimer, bahkan kanker usus besar.

“Trennya konsisten. Orang yang minum kopi dalam jumlah moderat cenderung memiliki risiko kematian dan penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi sama sekali,” jelasnya.

Dengan mempertimbangkan metode penyeduhan dan jumlah konsumsi, kamu bisa tetap menikmati secangkir kopi favorit tanpa khawatir dengan kesehatan jantungmu.

Edukasi mengenai konsumsi kopi dan pengaruhnya terhadap kolesterol juga menjadi bagian penting dari promosi kesehatan masyarakat. Untuk informasi seputar kesehatan jantung, pola makan, dan tips farmasi lainnya, masyarakat dapat mengakses situs resmi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di pafikabupatenbatanghari.org.

[TOS]



Berita Lainnya