Kaltim
Dalam Tiga Tahun Terakhir, Angka Kemiskinan di Kaltim Turun Signifikan
Kaltimtoday.co - Dalam tiga tahun terakhir, angka kemiskinan di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan yang signifikan.
Pada tahun 2021, angka kemiskinan di Kaltim mencapai 6,54 persen. Kemudian pada tahun 2022, angka kemiskinan turun menjadi 6,31 persen, menunjukkan tren positif yang konsisten.
Perkembangan yang lebih menggembirakan terlihat pada Maret 2023, di mana angka kemiskinan di Kaltim mencapai 6,11 persen, menurun sebanyak 0,33 poin dibandingkan dengan September 2022. Selain itu, jumlah penduduk miskin di Kaltim juga mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebanyak 11,23 ribu orang dibandingkan dengan periode September 2022, menjadi 231,07 ribu orang.
Persentase penduduk miskin di Kaltim juga berada di bawah rata-rata nasional, yang mencapai 9,36 persen per Maret 2023. Angka kemiskinan terendah tercatat di Provinsi Bali sebesar 4,25 persen, sementara Provinsi Papua memiliki tingkat kemiskinan tertinggi, mencapai 26,03 persen.
Provinsi Kaltim bahkan masuk dalam kelompok 18 provinsi dengan angka kemiskinan di bawah rata-rata nasional, dan menempati posisi kedelapan dengan tingkat kemiskinan terendah.
Gubernur Kaltim, Isran Noor, berkomitmen untuk mengurangi angka kemiskinan di Bumi Etam hingga mencapai 2 persen atau bahkan menjadi nol persen. Bersama dengan berbagai instansi daerah terkait, Pemprov Kaltim terus menjalankan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga yang masih berada dalam kondisi kurang sejahtera.
"Seharusnya kita bisa usahakan. Mustine (seharusnya) Kaltim itu tidak ada lagi orang miskin," kata Gubernur Isran Noor saat meresmikan bantuan Rumah Layak Huni (RLH) di Bontang beberapa waktu lalu.
Program RLH menjadi salah satu program unggulan Pemprov Kaltim dalam upaya mengatasi kemiskinan. Target untuk mencapai nol persen tingkat kemiskinan di Kaltim bukanlah tanpa dasar.
Sebagai daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) seperti hutan, minyak, gas, batu bara, perikanan, dan perkebunan, Kaltim memiliki potensi ekonomi yang besar yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, sudah seharusnya masyarakat Kaltim merasakan manfaat dari kekayaan alam yang dimilikinya.
Selain program RLH, Pemprov Kaltim juga memberikan berbagai bantuan lain dalam upaya pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim sebesar Rp 50 juta yang telah diberikan kepada 841 desa di seluruh kabupaten. Program Bankeu ini telah berlangsung sejak tahun 2021 hingga 2023, dengan total mencapai Rp 130,33 miliar. Dana Bankeu desa ini difokuskan pada program ekonomi masyarakat dan penanganan masalah stunting.
Keberhasilan Pemprov Kaltim dalam mengurangi angka kemiskinan menjadi berita yang sangat positif dan membawa harapan bagi masyarakat setempat. Upaya terus dilakukan untuk mencapai target nol persen angka kemiskinan, sehingga Kaltim bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kantor Lama Dispora Kaltim Diubah Jadi Guesthouse dan Aula Multifungsi
- Dispora Kaltim Renovasi Lapangan Palaran, Persiapkan Infrastruktur Jelang PON 2028
- Dispora Kaltim Siapkan 30 Pelatih Softball dan Baseball Menuju PON 2028, Optimis Atlet Kaltim Berjaya Kembali
- KONI Cetak Ribuan Pelatih Fisik, Dispora Kaltim: Langkah Tepat Majukan Prestasi Atlet
- Dispora Kaltim Kirim Kontingen ke Pra-Popnas 2024, Targetkan Prestasi Maksimal