Opini
Dampak Globalisasi terhadap Pola Konsumsi dan Nilai Budaya di Indonesia
Oleh: Refiqa Fitrotal Qalbi (Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta)
Globalisasi menggeser nilai-nilai Nasionalisme dan Kebudayaan yang telah ada di Indonesia yang menimbulkan berbagai macam masalah dalam bidang kebudayaan, sehingga menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional. Arus globalisasi dengan cepat merambah ke masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda (Maria) 2012.
Globalisasi dapat menjadi ancaman yang serius bagi generasi penerus suatu bangsa apabila tidak disikapi dengan baik, karena globalisasi yang tidak terkendali mengubah kehidupan masyarakat terutama dalam nilai dan moral. Masuknya budaya asing berdampak pada terkikisnya nilai-nilai budaya lokal di masyarakat.
Beberapa kebiasaan baik dan terpuji yang sudah ada akan lebih jarang dilakukan atau bahkan ditinggalkan. Misalnya menyapa orang tua saat bertemu, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong mengakibatkan khususnya pada generasi penerus bangsa (generasi milenial). Lahirnya sikap individualistik dimana masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju yang membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya, terkadang mereka lupa bahwa mereka juga adalah makhluk sosial yang mana saling membutuhkan dan terhubung satu sama lain.
Studi kasus yang relevan terkait dampak globalisasi terhadap nilai-nilai budaya lokal di Indonesia dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati, D., & Suryani, E. (2018). Studi ini mengungkapkan bagaimana globalisasi telah mempengaruhi pola konsumsi pada masyarakat Indonesia, terutama pada generasi milineal, yang cenderung lebih mengikuti tren global daripada mempertahankan nilai-nilai budaya lokal.
Pada Penelitian ini juga menyoroti perubahan sikap masyarakat terhadap kekeluargaan, gotong royong, dan nilai-nilai tradisional lainnya akibat dari arus globalisasi yang semakin kuat. Pada dasarnya di era globalisasi ini khususnya bangsa Indonesia harus mampu menyelaraskan pengaruh budaya dari luar dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga dapat memperkuat jati diri bangsa Indonesia di era ini.
Kita boleh meniru budaya dari globalisasi ini tetapi juga harus selektif dalam memilih untuk meniru dalam artian yang sekiranya akan berdampak positif, misalnya meniru dalam sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari dan mempelajari teknologi informasi dengan baik dan benar sebagai media belajar.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Lantik Perisai Banua, Sri Juniarsih Harap Bisa Berkontribusi Besar dalam Pembangunan Sosial dan Budaya di Berau
- Teknologi Mengancam Ideologi Indonesia
- Budaya Politik dan Kultur Demokrasi
- Pelestarian Budaya Berau Melalui Abutta Banua, Upaya Membangkitkan Kekayaan Tradisional
- Sekda PPU Hadiri Haul Akbar ke-3 Pejuang Lokal Benuo Taka di Hari Pahlawan