Advertorial
Pemdes Loa Kulu Kota Dorong Warga Lestarikan Budaya dan Sejarah Lokal

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga warisan budaya dan sejarah lokal agar tidak hilang oleh perkembangan zaman.
Kepala Desa Loa Kulu Kota, Mohamad Rijali, mengatakan bahwa pelestarian budaya bukan hanya sekadar mempertahankan tradisi turun-temurun, tetapi juga cara untuk memperkuat identitas masyarakat setempat.
“Melestarikan budaya berarti menjaga jati diri desa ini. Kami ingin generasi muda tahu bahwa Loa Kulu punya sejarah dan nilai luhur yang patut dibanggakan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pemdes mendorong berbagai kegiatan yang mempromosikan seni dan tradisi daerah. Dukungan juga diberikan kepada kelompok masyarakat yang masih aktif menjaga kesenian lokal seperti tari tradisional, permainan rakyat, dan ritual adat yang jarang dilakukan di wilayah lain.
Selain aspek budaya, pemerintah desa turut memperhatikan jejak sejarah perjuangan masyarakat Loa Kulu. Salah satunya dengan merawat tugu peringatan bekas lokasi pengibaran bendera kemerdekaan yang berada di perbatasan Loa Kulu Kota dan Desa Loh Sumber.
Rijali menilai, langkah itu penting agar generasi muda mengenal sejarah perjuangan lokal dan menumbuhkan rasa bangga terhadap desa sendiri.
“Kami ingin warga memahami bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur. Pelestarian nilai dan sejarah juga bagian dari pembangunan manusia,” tambahnya.
Upaya tersebut diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kutai Kartanegara dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian budaya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Setelah 8 Tahun Vakum, Lanjong Art Festival Hadirkan Ruang Lintas Budaya di Tenggarong
- Presiden CIOFF: Samarinda Pantas Jadi Destinasi Wisata Budaya Internasional
- Festival EBIFF 2025 Angkat Diplomasi Budaya Indonesia ke Tingkat Internasional
- Wagub Seno Aji Sebut EBIFF 2025 Jadi Wadah Edukasi Budaya Masyarakat Kaltim
- EBIFF 2025 Siap Jadi Panggung Budaya Dunia, Dispar Kaltim Tegaskan Festival Terbuka untuk Semua