Advertorial

Dari Pasar ke Rumah, Margono Tunjukkan UMKM PPU Mulai Kuasai Ruang Digital

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 02 Juni 2025 13:59
Dari Pasar ke Rumah, Margono Tunjukkan UMKM PPU Mulai Kuasai Ruang Digital
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Margono Hadi Sutanto. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Di tengah dorongan transformasi ekonomi lokal berbasis digital, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Penajam Paser Utara (PPU), Margono Hadi Sutanto, melihat sendiri bagaimana perubahan kecil bisa berdampak besar bagi pelaku usaha mikro. 

Salah satu contoh yang ia angkat adalah seorang produsen minyak kelapa rumahan bernama Rahma.

"Saya cek kemarin satu per satu, ada di video saya, yang Ibu Rahma. Sekarang dia sudah tidak jualan di pasar, tapi dari rumah," kata Margono.

Rahma, dulunya pedagang pasar biasa. Produknya, minyak kelapa rumahan, hanya terjual dalam jumlah terbatas—paling banter tiga liter per hari. Namun setelah memanfaatkan kanal penjualan online dan layanan digital, angka penjualannya melonjak drastis. Kini, tanpa harus membuka lapak di pasar, ia justru kewalahan memenuhi permintaan.

"Di rumah pun dia kekurangan bahan baku karena permintaannya tinggi lewat online. Sehari bisa 11 liter minyak kelapa. Padahal dulu di pasar paling banyak 3 liter yang laku," ujar Margono.

Kisah Rahma, bagi Margono, adalah contoh konkret bagaimana adaptasi terhadap platform digital bisa mengubah nasib pelaku UMKM. Bukan sekadar pelatihan atau bantuan kemasan, tetapi orientasi langsung pada pasar dan permintaan nyata. Bagi Margono, inilah substansi utama dari pembinaan UMKM: menciptakan kemandirian lewat penguasaan akses pasar.

"Sekarang, mau produksi sebagus apa pun, kemasan sekeren apa pun, kalau enggak laku ya enggak jalan bisnisnya," tegasnya.

Pernyataan itu menggambarkan pergeseran strategi pembinaan yang kini tengah didorong Dinas KUKM Perindag PPU. Dulu, pembinaan kerap berhenti pada tataran teknis: kemasan, pelatihan produksi, atau pembukuan.

Kini, fokus digeser ke hal yang lebih esensial—mendorong pelaku usaha memahami perilaku konsumen digital, mampu menjual secara langsung, dan tidak bergantung pada pasar fisik semata.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya