Bontang
Dewan Bontang Minta Pemerintah Tindak Tegas Pembakar Lahan
Kaltimtoday.co, Bontang – Kemarau panjang, tengah menghampiri wilayah Indonesia. Beberapa provinsi sedang berjuang menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut. Karhutla yang menyebabkan asap beracun berkumpul diatas sangat berbahaya apabila dihisap terus menerus. Seperti di wilayah Pekanbaru, Riau yang sudah masuk level berbahaya. Sama halnya dengan wilayah Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur.
Menanggapi hal itu, seharusnya pemerintah sudah mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB). Dimana, penanganan sudah harus terstruktur dan karhutla cepat bisa dikendalikan. Hal tersebut disampaikan politisi Partai Nasdem, Bakhtiar Wakkang. Anggota DPRD Bontang dua periode ini mengaku, sebagai korban kabut asap. Mengingat dirinya hendak pulang ke Bontang, tetapi pesawat tak bisa landing di Bandara APT Pranoto Samarinda.
“Pesawat dari Jakarta harus landing di Makassar, nunggu dulu penerbangan 5 jam kemudian terbang dan mendarat di Balikpapan, itu karena Bandara Samarinda tertutup kabut asap,” ungkap, BW—sapaannya--, saat dihubungi, Minggu (15/9/2019).
Menurutnya, karhutla yang terjadi di beberapa titik di Kaltim harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah. Aparat hukum, sebaiknya langsung menindak secara tegas oknum yang menyebabkan karhutla. Mengingat kabut asap yang menyelimuti wilayah Kaltim menimbulkan beberapa dampak kepada masyarakat.
“Banyak perusahaan yang rugi karena kabut asap ini, seperti maskapai penerbangan, serta lainnya. Kabut asap juga tak baik bagi masyarakat karena dapat menimbulkan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),” bebernya.
Pemerintah, lanjutnya, dalam hal ini Gubernur Kaltim, harus segera mengeluarkan status KLB. BW juga meminta seluruh masyarakat di wilayah Kaltim bersatu untuk menolak karhutla dengan cara melaporkan jika melihat ada oknum yang dengan sengaja membakar lahan.
“Kalau melihat ada yang sengaja membakar, segera laporkan, baik itu pihak perusahaan, masyarakat, atau siapapun yang menimbulkan api,” ujarnya.
Sekjen DPD Nasdem Bontang itu mengimbau, kepada masyarakat Bontang khususnya, dan masyarakat Kaltim pada umumnya untuk tidak menggarap lahan dengan cara membakar lahan. Karena dampaknya bisa merugikan semua pihak.
“Apalagi di Bontang, lahan pertanian tidak terlalu banyak, kalau mau menggarap lahan, sebaiknya dengan cara lain, jangan membakarnya. Karena sedang musim kemarau, api sulit padam, tapi cepat merembet ke wilayah lain,” terang BW.
Pemerintah juga sebaiknya menggelar salat Istisqa berjamaah untuk meminta hujan turun.
[RIR | RWT | ADV]