Daerah

Dinkes Kaltim Optimistis Teknologi Wolbachia Bisa Tekan Angka Kasus DBD secara Signifikan

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 30 November 2023 17:57
Dinkes Kaltim Optimistis Teknologi Wolbachia Bisa Tekan Angka Kasus DBD secara Signifikan
Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin, SpKJ. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim untuk mengentaskan kasus demam berdarah atau DBD adalah dengan cara melakukan pilot project teknologi wolbachia. Cara ini dinilai ampuh untuk menekan penyebaran nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, program tersebut merupakan inisiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebab, bakteri yang dihasilkan dari teknologi Wolbachia itu merupakan bakteri alami yang setidaknya bisa mengurangi penyebaran nyamuk aedes aegypti. 

Dijelaskan Jaya, Bontang terpilih sebagai salah satu dari lima kota yang ditunjuk Kemenkes untuk menyelenggarakan pilot project teknologi Wolbachia itu. Hal tersebut sudah terlaksana pada Agustus 2023 lalu. 

“Kami sangat menyambut baik karena ini upaya kita menurunkan kasus DBD. Karena kematiannya sangat tinggi di Kaltim,” jelas Jaya. 

Jaya mengatakan, teknologi itu dikembangkan di Yogyakarta. Di sana, ada laboratorium yang memang khusus mengumpulkan telur-telur nyamuk yang lalu ditambahkan bakteri Wolbachia itu. 

Lantas, ketika telur-telur itu sudah siap, selanjutnya dibawa ke Kaltim. Selanjutnya akan disebar dan ditetaskan. Ada beberapa titik yang akan menjadi tempat telur-telur itu ditetaskan. 

“Telurnya nanti ditentaskan di beberapa titik-titik, begitu netas menjadi nyamuk dewasa, nah nyamuk dewasa yang sudah ditempeli bakteri Wolbachia ini kawin dengan nyamuk liar. Istilahnya berinteraksi dengan nyamuk liar,” sambung dia. 

Dijelaskan Jaya, hasil dari nyamuk liar dan nyamuk yang ditempeli bakteri Wolbachia itu bakal menghambat virus DBD.  Sebab sudah diberikan bakteri Wolbachia. 

“Akhirnya nyamuk itu tidak lagi bisa menulari orang DBD. Kira-kira seperti itu,” tambahnya. 

Jaya mengaku optimistis dengan teknologi tersebut. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya agar kasus DBD di Kaltim bisa segera menurun. Apalagi, Bontang dikenal sebagai daerah yang memiliki kasus DBD cukup tinggi.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya