Daerah
Sektor Kuliner Kaltim Tumbuh 14,22%, UMKM Naik Kelas Berkat Digitalisasi GoFood

BALIKPAPAN, Kaltimtoday.co - Saat memasuki triwulan pertama 2025, sektor kuliner Kalimantan Timur mencatat pertumbuhan signifikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kategori penyediaan makanan dan minuman naik 14,22%, tertinggi di antara sektor lainnya.
Di balik angka itu, pelaku UMKM mulai memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar dan meningkatkan omzet. Salah satu penggeraknya adalah program Jawara Borneo dari GoFood.
Program tersebut dirancang untuk mempromosikan kuliner lokal Kalimantan sekaligus memberikan pelaku UMKM akses pelatihan, pemasaran, dan data penjualan.
Ronald Simanjorang, Head of Gojek Kalimantan, menekankan bahwa tujuan program bukan sekadar promosi, tapi membangun ekosistem agar UMKM bisa naik kelas.
"Kami ingin menjadi penghubung antara kuliner lokal dan jutaan pelanggan di seluruh Indonesia. Teknologi, data, dan promosi adalah kunci untuk memperkuat daya saing UMKM," ucapnya, Kamis 14 Agustus 2025.
Pelaku usaha yang bergabung dalam Jawara Borneo mendapatkan berbagai manfaat mulai dari pendampingan bisnis dan strategi pemasaran, visibilitas produk melalui banner khusus di aplikasi GoFood, hingga akses jaringan komunitas KOMPAG untuk berbagi ilmu bisnis.
Selain itu, ada promo sampai 50% untuk menarik pelanggan. Adapun data insight penjualan yang membantu menentukan menu terlaris, jam order terbanyak, dan strategi harga.
Baginya, GoFood tidak hanya menjadi aplikasi pengantar makanan, tetapi juga sebagai ekosistem pendukung UMKM, serta membekali pelaku usaha dengan pengetahuan untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif.
Sejak dibentuk pada 2019, Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) telah berkembang menjadi komunitas merchant kuliner online terbesar di Indonesia, dengan anggota aktif di 80 kota dan pertumbuhan hampir 4,5 kali lipat.
Melalui KOMPAG, anggota mendapatkan akses ke artikel edukasi dan panduan bisnis, webinar dan podcast NGOPI, pertemuan tatap muka KOMPAG Kopdar, dan program Pojok Belajar untuk pendampingan intensif.
Riset LPEM FEB UI 2024 mencatat layanan GoFood berkontribusi Rp19,68 triliun atau 3,7% terhadap PDB Indonesia pada sektor akomodasi makanan dan minuman di 2023.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melihat digitalisasi kuliner lokal sebagai strategi penting memperkuat ekonomi daerah.
Heru Ressandy Kusuma, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP), menyatakan bahwa usaha kuliner merupakan tulang punggung ekonomi lokal.
Program seperti Jawara Borneo, ujarnya, memberi pelaku UMKM panggung untuk tumbuh dan bersaing, sekaligus mendapat pendampingan yang dibutuhkan di era digital.
Juice Makeke, Vera selaku manajer usaha, menyebut omzet meningkat signifikan sejak bergabung.
"GoFood memberi kami pelatihan dan panduan digital yang membuat pengelolaan bisnis lebih profesional," sebutnya.
Sementara, Amor Donut Pemilik Jamilah Sahara memanfaatkan data penjualan untuk berinovasi.
"Kami tahu varian paling laku, jam order terbanyak, dan strategi harga efektif. Itu membuat kami percaya diri meluncurkan varian baru," ungkap Jamilah.
Warung Padang Upik, Eldhianto selaku Sales & Marketing Manager, mengatakan layanan pesan antar menyelamatkan bisnisnya saat pandemi.
"GoFood membawa pelanggan baru yang sebelumnya tidak tahu warung kami. Sekarang omzet kembali stabil dan bahkan meningkat," bebernya dihadapan awak media.
Diketahui, momentum Hari UMKM Nasional yang diperingati setiap 12 Agustus lalu, juga menegaskan pentingnya transformasi digital.
[TOS]
Related Posts
- Diskominfo Kaltim Gelar Pelatihan Perkuat Kapasitas Walidata Informasi Geospasial
- Penguatan Struktur Partai, PKS Tetapkan Kepengurusan Baru se-Kaltim
- Tenaga Honorer Kaltim Gelar Aksi Damai, Desak Gubernur Perhatikan Nasib Mereka
- Pemprov Kaltim Gelar Gladi Bersih Jelang Upacara 17 Agustus ke-80 RI di Stadion Kadrie Oening
- Kaltim Peringati Hari Veteran Nasional 2025, Gaungkan Semangat Juang ’45