Samarinda

Disdik Laksanakan In House Training Program Sekolah Penggerak 2021

Kaltim Today
29 Juli 2021 00:35
Disdik Laksanakan In House Training Program Sekolah Penggerak 2021

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pendidikan Samarinda sedang melaksanakan In House Training (IHT) pada program sekolah penggerak (PSP) untuk meningkatkan serta menguatkan kapasitas kepala sekolah dan guru melalui program pelatihan dan pendampingan.

Sekertaris Dinas Pendidikan, Andi Ariefin menyampaikan, tujuan program sekolah penggerak adalah untuk mewujudkan profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

"Profil pelajaran pancasila tersebut mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul dari kepala sekolah dan gurunya," tambahnya.

Andi menginformasikan, pemahaman tentang hubungan sekolah penggerak dan merdeka belajar adalah unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya mempunyai kebebasan.

"Kebebasan yang dimaksudkan adalah kebebasan untuk berinovasi dan kebebasan untuk belajar dengan mandiri serta kreatif," ujar Andi.

Andi juga menambahkan, stakeholder pendidikan, terutama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Dinas Pendidikan akan memberikan ruang untuk berinovasi tersebut.

Tujuan IHT pada PSP adalah meningkatkan serta menguatkan kapasitas dan kompetensi kepala sekolah dan guru melalui program pelatihan dan pendampingan.

"Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kepala sekolah serta guru nantinya," kata Andi Ariefin.

Sekertaris Dinas Pendidikan Samarinda juga menambahkan, kepala sekolah dan guru diberikan pelatihan pedagogi dan penilaian agar mampu menerapkan kurikulum sekolah penggerak.

Andi menyampaikan IHT ini akan diikuti dan dilaksanakan oleh Komite Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan

Perwakilan guru yang telah dilatih di tingkat nasional.

Pelaksanaan IHT ini digelar mulai 21 Juli 2021 sampai dengan 29 Juli 2021.

Pihaknya juga menambahkan bahwa, kegiatan IHT tersebar di 17 sekolah dan dilakukan secara luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Walaupun pelaksanaan secara luring, kami tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

[ASY | RWT | ADV DISDIK SAMARINDA]



Berita Lainnya