Advertorial
Disdikbud Kaltim Sebut Sistem Zonasi Baik untuk Jangka Panjang hingga Mudahkan Mobilitas Peserta Didik
Kaltimtoday.co, Samarinda - Disdikbud Kaltim melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) mengatakan bahwa, sistem zonasi memiliki jangka panjang yang baik dalam pemerataan pendidikan.
Kepala MKKS Samarinda, Abdul Rozak menjelaskan mengenai zonasi dalam tiga bagian di wilayah Samarinda.
"Zonasi berlaku untuk SMA, dan itu dibagi menjadi tiga zona. Misal zona 1, meliputi SMAN 2 Samarinda, SMAN 16 Samarinda, dan lain-lain. Kemudian ada zona 2 dan 3, diisi dengan sekolah-sekolah sesuai dengan cakupan wilayahnya," ungkapnya.
Selain itu, Rozak mengatakan bahwa sistem zonasi mempunyai dua model. Model tersebut diaplikasikan untuk pembagian PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
"Model pertama yaitu zona prioritas atau RT terdekat. Jadi persentasenya 20% untuk penerimaan peserta didik, di sekolah yang dekat dengan rumahnya. Kemudian model kedua, yaitu zona wilayah. Persentasenya penerimaan peserta didik mencapai 45%, sesuai dengan zonasinya masing-masing. Alat ukurnya menggunakan rapot dari semester 2-6," tambahnya.
Lebih lanjut, Rozak selaku Ketua MKKS Samarinda meyakini jika tujuan sistem zonasi, baik untuk jangka panjang. Ada dua poin yang menjadi sorotan untuk sistem zonasi.
"Tujuan sistem zonasi itu bagus dari pemerintah karena berdampak untuk pemerataan pendidikan. Jadi siswa-siswi yang pintar, tidak kumpul di satu sekolah saja," tutur Rozak.
Selain itu, mobilitas peserta didik juga menjadi lebih nyaman.
"Kalau ada sekolah yang dekat dengan rumah mereka, memudahkan juga kan," tutup Rozak.
[RWT | ADV DISDIKBUD KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Anggap Jenjangnya Tak Setara, Universitas di Belanda Tak Lagi Terima Lulusan SMA Indonesia Setelah UN Dihapus
- Kurangi Praktik Jual Beli Buku, Pengamat Pendidikan Unmul Minta Disdikbud Maksimalkan Pengawasan di Sekolah
- Imbas Kecurangan PPDB, Jumlah Anak Tidak Sekolah Diprediksi Naik di TA 2024/2025
- JPPI Ungkap 10 Kecurangan PPDB 2024, Cuci Rapor Jadi Modus Lama yang Paling Marak
- Anggota DPRD Soroti Kekurangan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Samarinda