Advertorial
Sekolah di Blok Mahakam Kerap Tergenang, DPRD Kukar Soroti Proses Belajar yang Terganggu
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kondisi fasilitas pendidikan di kawasan pesisir Kutai Kartanegara (Kukar) kembali dikeluhkan. Sejumlah sekolah di wilayah Blok Mahakam diketahui masih sering tergenang air ketika pasang atau saat hujan deras mengguyur. Situasi ini membuat kegiatan belajar-mengajar berjalan tidak optimal karena ruang kelas menjadi lembap dan tidak nyaman digunakan.
Anggota Komisi I DPRD Kukar Safruddin mengatakan bahwa, persoalan yang berada di daerah pemilihannya (Dapil) bukan hal baru bagi masyarakat pesisir. Namun, hingga kini, belum terlihat perbaikan signifikan yang bisa menjamin kenyamanan guru dan murid dalam menjalankan proses pendidikan di daerah tersebut.
“Kondisi ini sudah sering terjadi, tapi tidak tertangani serius.” ucapnya.
Menurut Safruddin, beberapa bangunan sekolah berada di area yang lebih rendah dari permukaan tanah sekitar. Akibatnya, setiap kali air pasang datang atau curah hujan tinggi, air masuk dengan cepat dan menggenangi lantai kelas. Ketiadaan sistem drainase yang memadai membuat air sulit surut, sehingga ruang kelas dibiarkan lembap berjam-jam bahkan seharian.
Kondisi seperti itu juga mengganggu kenyamanan belajar serta berdampak pada kesehatan siswa. Lingkungan lembap dan kurang cahaya matahari membuat kelas rawan menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri. Siswa yang belajar di ruang seperti itu rentan mengalami batuk, flu, atau masalah kulit akibat ruangan yang tidak sehat.
Selain genangan air, legislator PDI-P ini menemukan adanya ruang kelas yang lantainya mulai rusak, tembok yang mengelupas, hingga fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Masalah-masalah tersebut membuat sekolah jauh dari standar kenyamanan dan keamanan untuk kegiatan pendidikan sehari-hari.
Dalam kondisi seperti itu, guru kerap harus mengakali situasi agar kelas tetap berjalan. Ada yang memindahkan murid ke ruang guru, memanfaatkan ruang serbaguna, bahkan beberapa terpaksa tetap mengajar di ruang kelas yang masih basah.
“Kalau hujan mereka basah, kalau pasang mereka terendam. Bagaimana mau belajar dengan tenang?” ujar Safruddin.
Safruddin berharap kondisi ini segera mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Menurutnya, fasilitas pendidikan yang layak merupakan kebutuhan dasar dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, terlebih di wilayah yang sudah memiliki tantangan geografis tersendiri seperti pesisir Blok Mahakam.
“Pembangunan harus merata. Jangan hanya fokus di kota. Pesisir juga bagian dari Kukar yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya.
[RWT | ADV DPRD KUKAR]
Related Posts
- DPRD Pastikan Jembatan Baru Tidak Sekadar ‘Monumen’, Tapi Fungsional untuk Warga
- DPRD Ingatkan Zonasi Wajib Dipatuhi agar Pasar Baru Tidak Kacau Sejak Awal
- Proyek di Kukar Wajib Daftarkan Pekerja ke BPJS Ketenagakerjaan, Abdul Rasid: Kalau Aturan, Ya Harus Jalan
- TWAP Pastikan Mayoritas Sekolah Langganan Banjir di Samarinda Tidak Perlu Relokasi
- DPRD Kukar Tegaskan Siap Awasi Jalannya RPJMD 2025–2029








