Samarinda

Diskominfo Bontang Sampaikan Publikasi Statistik 2019

Kaltim Today
25 September 2019 15:31
Diskominfo Bontang Sampaikan Publikasi Statistik 2019
PUBLIKASI STATISTIK: Kadiskominfo Dasuki saat menyampaikan pubikasi statistik tahun 2019.(Mega/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang menyampaikan publikasi statistik 2019 kepada seluruh OPD di lingkup Pemkot Bontang, Rabu (25/9/2019) di ruang rapat Kantor Wali Kota Bontang. Dimana, Diskominfo mendapat tugas statistik sektoral sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 39/2019 tentang Satu Data Indonesia.

Penyampaian publikasi statistik, dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Syarifah Nurul Hidayati dengan narasumber dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang Srie Sis Sugianto.

Kepala Diskominfo Bontang, Dasuki mengatakan, semua instansi daerah dan struktural diundang, namun ada beberapa yang tidak hadir. Diskominfo, lanjut Dasuki akan mengekspos kerja sama dengan BPS Bontang. Ketika urusan statistik sektoral ada di Diskominfo, sebenarnya menurut Dasuki terbilang berat. Pasalnya, Diskominfo juga harus melayani seluruh website OPD di lingkup Pemkot Bontang.

“Kami memiliki lima admin yang harus benar-benar dikawal Kominfo agar tugas pokoknya bisa berjalan dengan lancar,” jelas Dasuki, Rabu (25/9/2019).

Diskominfo, sambung Dasuki, tak bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari setiap OPD di lingkup Pemkot Bontang. Sesuai Perpres Satu Data Indonesia, statistik menjadi kewenangan Diskominfo yang sebelumnya berada di Bappelitbang.

“Data di OPD itu penting, dan seluruh OPD di Pemkot Bontang merupakan produsen data, kami (Diskominfo) sebagai wali data, sementara statistik adalah pembina data. Ke depan, semua data dijadikan satu,” ungkapnya.

Seperti halnya di pemerintah pusat, semua data sudah menjadi satu. Kata Dasuki mulai dari data kepolisian, kemiskinan, kependudukan, perdagangan, pendidikan, dan lainnya. Menurutnya, apa yang dilakukan Diskominfo, 81 persennya akan digunakan pemerintah dan masyarakat. Oleh karenanya, kerja sama antar instansi terkait menjadi penting, sebab tak boleh mencari data sendiri dan Kominfo bikin data sendiri sehingga timbul ketidaksinkronan.

“Tapi harus dikolaborasikan agar satu data dan hasilnya sama,” ujarnya.

Diskominfo, dijelaskan Dasuki, sudah memasuki tahapan finalisasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Statistik Terpadu (Simpatiku) yang mudah dipakai. Sehingga, masing-masing OPD dan instansi vertikal di seluruh produsen data ada adminnya.

“Bisa langsung mengisi tanpa mengumpulnya tapi tetap sesuai kaidah data, analisa data, melalui Simpatiku. Bantu kami agar Simpatiku benar-benar valid tanpa adanya perbedaan data,” harapnya.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya