Bontang

Diskominfo Gelar Pelatihan Jurnalistik, Ajak Media Perangi Hoax

Kaltim Today
23 Oktober 2019 21:36
Diskominfo Gelar Pelatihan Jurnalistik, Ajak Media Perangi Hoax
PENYEGARAN: Para awak media dan PPID pembantu diberikan pelatihan jurnalistik yang digelar Diskominfo Bontang.(ist)

Kaltimtoday.co, Bontang – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang menggelar pelatihan jurnalistik yang diikuti oleh awak media di Kota Taman, dan PPID pembantu di setiap OPD di lingkup Pemkot Bontang. Pelatihan digelar selama dua hari dengan mendatangkan pemateri dari Jawa Pos dan Tribun Kaltim.

Sambutan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang dibacakan oleh Kepala Diskominfo Bontang Dasuki mengatakan, atas nama Pemkot Bontang pihaknya menyambut baik pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Diskominfo dengan harapan peserta dapat memahami fungsi dan kode etik seorang jurnalis yang baik.

“Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan,” jelas Dasuki.

Saat ini, persaingan media cetak dengan media elektronik berada di kecepatan informasi. Tak ayal, bila seorang jurnalis dituntut untuk lebih kreatif dalam penyampaian informasi yang aktual dan terpercaya. Mengingat media tak lagi sebatas penyampai informasi, melainkan memiliki tanggung jawab berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

“Pelatihan jurnalistik ini juga sebagai salah satu peningkatan SDM, khususnya dalam pengenalan dunia pers yang begitu berkembang pesat,”ujarnya.

PENYEGARAN: Para awak media dan PPID pembantu diberikan pelatihan jurnalistik yang digelar Diskominfo Bontang.(ist)
PENYEGARAN: Para awak media dan PPID pembantu diberikan pelatihan jurnalistik yang digelar Diskominfo Bontang.(ist)

Pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Bontang dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Tak hanya itu, dunia pers juga benar-benar memiliki kebebasan tanpa dikekang oleh siapapun juga.

“Kita sadar, tidak mungkin ada demokrasi tanpa adanya kebebasan pers,” ungkapnya.

Pers, lanjutnya, tidak hanya menyampaikan berita, pers juga merupakan media penyampaian pendapat, kritik, dan saran untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerintah, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dasuki berharap, dengan adanya pelatihan jurnalistik, semua peserta bisa mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya. Sehingga, dapat memahami dunia jurnalistik dan juga kode etik yang mengatur dalam dunia jurnalistik.

“Media dan pemberitaan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan suatu daerah, makanya mari sama-sama mengenal aturan yang berlaku agar tidak ada lagi berita hoax dan ujaran kebencian yang disebar oleh media atau perseorangan yang kurang bertanggung jawab,” tutupnya.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya