Daerah

Diskusi Kebudayaan, Hetifah Sjaifudian Ajak Pemuda Lestarikan Budaya Kaltim

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 13 November 2023 18:33
Diskusi Kebudayaan, Hetifah Sjaifudian Ajak Pemuda Lestarikan Budaya Kaltim
Suasana diskusi kebudayaan kolaborasi antara Komisi X DPR RI dan Balai Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menekankan pentingnya penyebarluasan kebudayaan Kaltim dan melibatkan kontribusi dari pemuda Kaltim. Dalam sebuah diskusi kebudayaan, Hetifah bersama Balai Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI menjelaskan urgensi inspirasi, eksplorasi, dan visualisasi konten kebudayaan, khususnya terkait Kaltim.

Diskusi yang diadakan di Aston Hotel & Convention Center Samarinda pada Senin (13/11/2023) tersebut, melibatkan berbagai pihak, termasuk satuan pendidikan dan penggiat kebudayaan. Hetifah menyoroti tingginya minat orang terhadap Kaltim, terutama menjelang kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah tersebut.

"Akhir-akhir ini, terus terang saja, rasa keingintahuan orang tentang Kaltim itu melesat tinggi. Saya pergi kemana-kemana, ke luar negeri. Setiap kali saya pergi itu, mereka penasaran sekali," jelas Hetifah kepada awak media. 

Hetifah sering mendapat pertanyaan dari banyak orang. Contohnya seperti, apa itu Kaltim, bagaimana budaya yang ada di Kaltim, termasuk kehidupan masyarakatnya. Oleh sebab itu, Hetifah juga menyebutkan 7 budaya tak benda asal Kaltim yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemendikbudristek. 

Di antaranya, Gasing Kutai dari Kutai Kartanegara (Kukar), Parapm Api Bayaq dari Kutai Barat (Kubar), Pentengan Gambus dari Paser, Naek Ayu dari Kukar, Beham dari Kukar, Tarsul Kutai dari Kukar, dan Muang Kutai Adat Lawas dari Kukar. 

Meski 7 WBTB itu telah ditetapkan, namun dirinya menilai budaya tersebut belum banyak digali dan promosinya belum terlalu masif. Padahal, ada banyak medium yang bisa digunakan untuk mempromosikan kebudayaan Benua Etam. 

"Sekarang kan kita beruntung ada kanal-kanal di mana kita bisa menyalurkan di samping bakat anak-anak dalam ekonomi kreatif untuk membuat konten," sambung Hetifah. 

Sebagai contoh adalah tato Dayak. Tato tersebut dikenal punya makna mendalam. Namun saat ini sudah hampir punah. Sebab banyak orang Dayak yang mempunyai tato itu sudah lanjut usia dan meninggal dunia. 

"Jadi kami mau generasi muda Kaltim untuk berpartisipasi kebudayaan di daerah masing-masing. Bisa lewat film pendek, dokumentasi di medsos, atau animasi terkait budaya Kaltim," tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya