Advertorial

Dispertan PPU Gandeng ABI dan Pakar untuk Evaluasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Sulfat Masam

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 26 September 2024 20:27
Dispertan PPU Gandeng ABI dan Pakar untuk Evaluasi Teknologi Budidaya Padi di Lahan Sulfat Masam
Ilustrasi proses evaluasi terhadap lahan pertanian untuk mengurangii kadar asam pada tanah. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya meningkatkan kualitas pertanian, khususnya dalam budidaya padi di lahan sulfat masam. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Beras Indonesia (ABI), Himpunan Pemuda Tani, dan pakar dari perguruan tinggi. 

Kegiatan kunjungan studi yang baru-baru ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi teknologi budidaya padi serta mencari solusi untuk memperbaiki struktur hara tanah. Kepala Dispertan PPU, Andi Teraso, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pertanian. 

“Pada prinsipnya, rekan-rekan itu hadir untuk meninjau, di antaranya teman-teman HKPI, Himpunan Pemuda Tani dan para pakar dari salah satu perguruan tinggi hadir di sana,” ujarnya. 

Keterlibatan para ahli ini diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif terkait pengelolaan lahan pertanian yang memiliki tingkat keasaman tinggi, yang dikenal sebagai lahan sulfat masam.

Lahan sulfat masam di PPU selama ini menjadi tantangan bagi petani karena kondisi tanah yang tidak optimal bagi pertumbuhan padi. Tingkat keasaman yang tinggi pada lahan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman, sehingga berdampak pada hasil produksi. 

Oleh karena itu, Dispertan PPU bersama ABI dan pihak terkait lainnya mencari cara untuk memperbaiki struktur hara tanah agar lebih mendukung produktivitas tanaman padi. Kunjungan studi yang dilakukan tersebut difokuskan pada sistem pembenahan tanah sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas lahan. 

“Kunjungan itu dalam rangka memperbaiki struktur hara yang ada di lahan pertanian kita dengan sistem pembenahan tanah,” jelas Andi Teraso. 

Sistem ini melibatkan penerapan teknologi dan metode budidaya yang sesuai untuk kondisi lahan sulfat masam, sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang lebih optimal.

Melalui kolaborasi ini, Dispertan PPU berharap dapat menemukan metode yang efektif dalam mengurangi tingkat keasaman tanah. Hal ini sangat penting mengingat PPU memiliki banyak sentra pangan yang perlu dikelola secara berkelanjutan. 

Upaya memperbaiki struktur hara tanah ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung petani dan meningkatkan produksi pangan di wilayah PPU.

“Ini juga yang menjadi upaya kami di Dinas Pertanian PPU untuk melakukan pendekatan beberapa pihak untuk mencari cara bagaimana mengurangi keasaman yang ada di centra-centra pangan kita,” tutup Andi.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya