Kaltimtoday.co, Tenggarong - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong semangat berolahraga tumbuh dari masyarakat sendiri. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan memperkuat peran komunitas sebagai penggerak utama kegiatan olahraga di daerah.

Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun budaya olahraga. Ia menyebut, kekuatan sesungguhnya ada di komunitas yang aktif di lapangan dan menjadi motor penggerak berbagai kegiatan.

“Yang namanya olahraga itu pasti harus kita support. Kami akan terus melakukan komunikasi dengan para komunitas untuk sama-sama mengembangkan,” ujar Aji, Rabu (5/11/2025).

Ia menjelaskan, komunitas-komunitas olahraga memiliki peran penting karena mereka menjadi penggerak utama yang mampu menjaga keberlanjutan kegiatan. Dari komunitas lari, bersepeda, hingga olahraga rekreasi lainnya, semuanya memiliki kontribusi besar dalam menumbuhkan semangat hidup sehat di tengah masyarakat.

“Kami memang kekuatannya ada di komunitas, karena komunitas inilah yang nantinya akan membantu kami melaksanakan kegiatan lari maupun kegiatan olahraga lainnya, sehingga kegiatan ini bisa terus tumbuh dan berkembang di masyarakat,” sambungnya.

Menurut Aji, kolaborasi dengan komunitas juga membuat kegiatan olahraga di Kukar terasa lebih hidup. Banyak inisiatif warga yang berawal dari kelompok kecil, kemudian berkembang menjadi event besar dan menarik partisipasi publik luas. Dispora, kata dia, selalu berupaya hadir sebagai fasilitator agar gerakan ini tetap berjalan.

“Insyaallah kami akan selalu memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang bersifat keolahragaan,” tegasnya. 

Ia juga menilai, kehadiran komunitas mampu memperluas jangkauan program pemerintah. Tak hanya menjadi pelaksana kegiatan, komunitas sering kali berperan sebagai agen promosi gaya hidup sehat dan wadah pembinaan bakat-bakat muda di berbagai kecamatan.

Dispora Kukar sendiri selama ini rutin menggandeng komunitas untuk berbagai event olahraga daerah, baik yang berskala kecil maupun besar. Upaya itu menjadi bagian dari strategi pembinaan yang inklusif, agar olahraga tak hanya terpusat di kota, tapi juga menyebar hingga ke desa.

Aji berharap, dukungan berkelanjutan terhadap komunitas bisa menjadi fondasi kuat dalam membangun budaya olahraga yang lebih mapan. Ia meyakini, ketika komunitas tumbuh aktif, maka ekosistem olahraga di Kukar pun akan terus berkembang.

“Kalau komunitasnya hidup, maka kegiatan olahraganya juga akan terus hidup,” tutupnya.

[RWT | ADV DISPORA KUKAR]