Kaltim
Hanya Tersisa Satu! Habitat Badak Pari Mahulu Terancam Aktivitas Pencari Gaharu dan Jerat Satwa
Kaltimtoday.co - Kondisi Badak Kalimantan (Badak Pari), yang diyakini sebagai individu terakhir di alam liar, berada dalam tekanan yang semakin intensif. Survei lapangan BKSDA Kaltim bersama Alert di sekitar hulu Mahakam Ulu (Mahulu) pada Mei 2025 mengungkap jejak kehidupan liar ini kini bertemu dengan gangguan manusia yang sporadis namun berbahaya.
Kepala Resor Suaka Badak Kelian BKSDA Kaltim, Jono Adiputro, menjelaskan bahwa jejak Badak Pari masih ditemukan, termasuk kubangan aktif dan kotoran segar. Namun, jejak ini berdekatan dengan pola gangguan baru.
Dalam rute patroli, tim menemukan pondok kerja berusia kurang dari satu bulan yang dibangun sangat dekat dengan jalur jelajah badak, hanya sekitar seratus meter dari kubangan aktif. Keberadaan pondok ini menandakan kelompok pencari gaharu menetap cukup lama di dalam hutan.
Di sekitar pondok, ditemukan jerat satwa, tulang-belulang kancil, dan bulu burung rangkong. Meskipun target utama adalah gaharu, praktik berburu liar ini dilakukan untuk konsumsi selama berbulan-bulan di hutan.
"Kami sebenarnya tidak melarang kegiatan pencari gaharunya, hanya ketika mereka mencari gaharu kegiatan berburu itulah yang kami harus larang dan harus kita antisipasi," ujar Jono Adiputro.
Tekanan perburuan dan jerat satwa sangat mengganggu ketenangan habitat. Jerat yang ditemukan tidak memilih korban, dan satu cedera pada populasi kritis dapat berarti kehilangan populasi lokal.
Jalur Perusahaan Jadi Pintu Masuk Ilegal
Survei menunjukkan kelompok pencari gaharu umumnya masuk melalui akses perusahaan di perbatasan Kaltim-Kalteng. Mereka biasanya tinggal 3-4 bulan di dalam hutan.
BKSDA Kaltim telah melakukan koordinasi dan sosialisasi ke dua perusahaan di Kalimantan Tengah, termasuk PT Samudra Rezeki Perkasa, yang paling memungkinkan menjadi akses utama para perambah.
Asisten Manajer Operasional PT Samudra Rezeki Perkasa, Choirul Abidin, membenarkan bahwa perambah memang masuk lewat akses perusahaan. "Sebagai perusahaan tentu tidak bisa melarang warga untuk melintas. Namun dengan koordinasi ini, kami akan bantu mengingatkan pencari gaharu atau warga yang masuk hutan untuk sama-sama menjaga hutan, tidak berburu satwa," kata Choirul.
Pari Mulai Menghindar, Penyelamatan Ditarget 2026
Kepala BKSDA Kaltim, Ari Wibawanto, menegaskan ancaman dari kegiatan ilegal ini nyata. Kebisingan alat berat dan kehadiran manusia saling bertumpuk, menyebabkan badak menghindari kubangan dan mengubah pola gerak.
Temuan lapangan memperlihatkan Badak Pari mulai memusatkan aktivitas pada sisi tertentu dan jarang ditemukan di area yang kini menjadi pusat aktivitas pencari gaharu, menyiratkan langkah penghindaran.
Ari Wibawanto menyatakan, proses translokasi Badak Pari ke Suaka Badak Kelian direncanakan akan dilakukan pada awal tahun 2026.
"Selama sebelum proses evakuasi atau translokasi itu dilakukan, maka kita mempersiapkan semua hal," tutup Ari, memastikan pengamanan dilakukan di semua sektor, mulai dari legal logging hingga perburuan.
[TOS]
Related Posts
- Reformasi Hukum Mandek! Kurawal: Setahun Prabowo-Gibran Gagal Tepati Janji Asta Cita
- Korban Ketiga KM Mina Maritim Ditemukan Terikat Jaring, Tim SAR Berupaya Evakuasi Bangkai Kapal
- Tiga Penghargaan Sekaligus! Berau Coal Dihargai ESDM untuk Inovasi Batik Hingga Atasi Stunting
- Korban Selamat Delapan Orang, Tim SAR Perluas Pencarian Empat Korban KM Mina Maritim
- Masih Nihil! Basarnas Perluas Penyisiran 1.565 NM Persegi Cari Delapan Korban Kapal Tenggelam di Kukar









