Advertorial
DP3AP2KB PPU Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting, Fokus Penanganan Komprehensif
Kaltimtoday.co, Penajam - Dalam rangka mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) PPU menggelar kegiatan diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) untuk semester pertama tahun 2024.
Acara ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting di PPU, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang berperan penting dalam proses ini.
Acara yang dipimpin oleh Muhammad Saleh, selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga DP3AP2KB PPU, menekankan bahwa audit stunting ini bukan sekadar kegiatan pelaporan data.
Menurutnya, audit ini memiliki peran ganda, yaitu sebagai langkah preventif dan kuratif dalam menghadapi masalah stunting secara lebih komprehensif.
"Kegiatan ini bukan hanya sekadar menyampaikan laporan mengenai kondisi stunting di lapangan, tetapi juga berfungsi sebagai upaya preventif dan kuratif yang terintegrasi. Dengan mendalami akar masalah secara lebih detail, kita bisa merumuskan langkah-langkah konkret guna menciptakan generasi yang sehat di masa depan," ungkap Saleh, Kamis (12/09/2024).
Dalam audit tersebut, terungkap beberapa faktor penyebab utama yang masih menghambat penurunan stunting di PPU, seperti rendahnya asupan nutrisi yang tepat bagi ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun.
Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dasar, termasuk kurangnya pemahaman tentang pentingnya gizi, turut memperparah situasi ini. Saleh menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari diseminasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan yang sehat, khususnya bagi ibu hamil, ibu pasca persalinan, serta balita.
Nutrisi yang tepat pada periode emas ini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting yang bisa berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Muhammad Saleh juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya menurunkan angka stunting. Dalam kegiatan diseminasi ini, dihadirkan pula perwakilan dari berbagai dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, para kader kesehatan desa, serta puskesmas. Mereka bersama-sama membahas rekomendasi hasil audit yang akan digunakan sebagai acuan dalam perumusan kebijakan lebih lanjut.
"Keterlibatan berbagai pihak ini sangat penting karena masalah stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu instansi saja. Diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga non-pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara holistik," tutupnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Related Posts
- DPPKB Samarinda Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana, Libatkan Sejumlah Stakeholder untuk Penurunan Stunting
- Kolaborasi Tim Pengabdi UNMUL dan DPPKB Samarinda, Beri Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Kader Kelurahan Bukuan
- DPPKB Samarinda Bakal Optimalkan Dapur Sehat Atasi Stunting di Seluruh Kampung KB
- Kolaborasi DPPKB dan Tim Pakar, Tekankan Pentingnya Nutrisi bagi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting
- DPPKB Samarinda Targetkan Penurunan Angka Stunting 18 Persen di Penghujung Tahun 2024