DPMD KUKAR
Angka Stunting di Muara Badak Ulu Berhasil Dipangkas, Posyandu Perkuat Pemantauan Gizi Anak
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Penurunan kasus stunting di Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak, menunjukkan progres signifikan. Dari lebih dari 60 balita berisiko di awal tahun, kini jumlahnya menyusut menjadi sekitar 20 anak berdasarkan pemantauan terbaru di tingkat desa.
Kepala Desa Muara Badak Ulu, Ruslan Efendi mengatakan, persoalan stunting tidak semata-mata disebabkan keterbatasan ekonomi. Pola asuh, perhatian terhadap gizi harian, dan kebersihan lingkungan ikut menentukan laju pertumbuhan anak.
“Banyak keluarga sebenarnya mampu, tapi karena kesibukan, perhatian pada kebutuhan gizi jadi kurang. Di situ pentingnya edukasi bagi orang tua,” kata Ruslan.
Ia menyampaikan, penimbangan serentak pada November hingga Desember menjadi instrumen penting untuk memperbarui data tumbuh kembang balita. Melalui kegiatan tersebut, kader posyandu dapat lebih cepat mendeteksi anak yang mengalami gangguan pertumbuhan atau berisiko gizi buruk.
Informasi yang dihimpun kemudian digunakan sebagai dasar pemberian makanan tambahan (PMT), tindak lanjut kesehatan, serta pendampingan rutin oleh tenaga medis desa.
Selain itu, ia terus memperkuat layanan posyandu dengan standar 6 SPM agar pemantauan gizi berjalan lebih terarah dan konsisten.
“Target kami stunting benar-benar nol. Meski jumlahnya turun jauh, kelahiran baru selalu ada. Karena itu intervensi tidak boleh terhenti,” tutupnya.
[RWT | ADV DPMD KUKAR]
Related Posts
- Kemitraan Jadi Kunci, DPRD Kaltim Ingatkan Risiko Stunting di Tengah Tekanan Anggaran
- Lambatnya Penurunan Stunting Jadi Alarm Bagi Masa Depan SDM Kaltim Menjelang IKN
- Krisis Tenaga Ahli Gizi Jadi Penghambat Utama Penurunan Stunting di Kaltim
- Kukar Tampilkan Capaian Desa dan Penurunan Stunting dalam Verifikasi Arindama 2025
- Riset Unggulan BRIDA Kaltim: Kapsul Minyak Haruan Dijagokan Jadi Senjata Baru Tangani Stunting









