Kaltim

Eco Talk: Pembangunan IKN Picu Penyusutan Mangrove dan Krisis Ekologi di Teluk Balikpapan

Arif — Kaltim Today 08 September 2024 17:58
Eco Talk: Pembangunan IKN Picu Penyusutan Mangrove dan Krisis Ekologi di Teluk Balikpapan
 Eco Talk bertema "Dampak Ekologi Pembangunan IKN terhadap Teluk Balikpapan" di Kedai Kopi Bj, Jalan MT Haryono, Balikpapan.

BALIKPAPAN, Kaltimtoday.co - Green Innovation Week menggelar acara  Eco Talk bertema "Dampak Ekologi Pembangunan IKN terhadap Teluk Balikpapan" di Kedai Kopi Bj, Jalan MT Haryono, Balikpapan, Minggu, 8 September 2024, pukul 14.00 Wita. Diskusi ini menyoroti dampak negatif pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terhadap ekosistem Teluk Balikpapan, yang semakin memprihatinkan.

Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Moh Nadzir, dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan; Mappaselle, Direktur Pokja Pesisir; dan Maulidia Rani, anggota Green Leadership Indonesia angkatan IV. Diskusi ini juga dihadiri oleh lebih dari 30 lembaga dan organisasi masyarakat serta lingkungan, termasuk Forum Daerah Lestari Hijau (FDLH), Green Generation Balikpapan, WALHI Kalimantan, dan beberapa BEM dari kampus-kampus Balikpapan.

Mangrove Menyusut dan Keanekaragaman Hayati Terancam

Salah satu isu utama yang dibahas dalam acara ini adalah penyusutan kawasan mangrove di Teluk Balikpapan. Menurut hasil penelitian dari GROW Wilayah Kaltim-Tara, yang dilakukan oleh Kelompok Sena Wara Borneo dari Green Leadership Indonesia, luas mangrove di Teluk Balikpapan telah menyusut dari 16.800 hektare sebelum pembangunan IKN menjadi sekitar 15.000 hektare saat ini. Penyusutan ini terutama disebabkan oleh pembukaan lahan untuk mendukung infrastruktur IKN, termasuk pembangunan dermaga dan pelabuhan di kawasan mangrove seperti di Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara, yang bersinggungan langsung dengan wilayah IKN.

Dyah Ayu Pramesti, Sekretaris Kelompok Sena Wara Borneo, mengungkapkan bahwa alih fungsi lahan untuk proyek IKN telah menghilangkan banyak kawasan mangrove. "Pembukaan lahan di kawasan mangrove untuk pembangunan pelabuhan menyebabkan hilangnya habitat penting," jelasnya.

Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di Teluk Balikpapan mulai terancam. Beberapa spesies seperti buaya muara, pesut, penyu, dugong, burung enggang, macan dahan, bekantan, dan orang utan semakin jarang terlihat di wilayah ini sejak dimulainya pembangunan IKN.

Peran Pemuda dalam Konservasi Lingkungan 

Ketua GROW Kaltim-Tara, Maha Sakti Esa Sanjaya, menambahkan bahwa permasalahan konservasi mangrove dan keanekaragaman hayati di Teluk Balikpapan menjadi fokus utama penelitian dan diskusi dalam acara Eco Talk. "Pembangunan IKN telah mengancam keanekaragaman hayati dan kawasan mangrove di Teluk Balikpapan. Ini adalah isu konservasi yang mendesak dan harus segera ditangani oleh Otorita IKN," tegasnya.

[TOS | KURAWAL]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya