Balikpapan
Elektabilitas Isran Noor di Pilgub Kaltim Ungguli Rudy Mas'ud
Kaltimtoday.co - Lembaga survei Archi Research And Strategy Indonesia melakukan survei untuk elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi maju sebagai bakal calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.
CEO Archy Strategy Indonesia, Radis Hadi mengatakan, bahwa survei yang dilakukan menggunakan metode sampling dari populasi pemilih yang ada di Kabupaten/Kota Provinsi Kaltim, dengan responden yang sudah memiliki hak pilih. Adapun metode pengambilan data yakni telesurvey dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2.8 persen.
"Adapun untuk Pilgub Kaltim sesuai survei ARCHI Research and Strategy, nama Isra Noor memiliki elektabilitas tertinggi, dari nama-nama bakal calon yang berpotensi maju sebagai Gubernur Kaltim," terang Radis kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Dalam data survei tersebut, Isran Noor berhasil meraih tingkat elektabilitas sebesar 16,32%. Sedangkan nama lain seperti Rudy Mas'ud berada di peringkat kedua dengan raihan 14,82%, lalu disusul Andi Harun 11,82%, Hadi Mulyadi 9,66%, Mahyudin 8,16%, Edy Damansyah 7,41%, Husaini Usman 5,91%, Ardiansyah Sulaiman 5,91%, dan 19,99% belum menentukan pilihan.
Menurut dia, metode survei ini menggunakan metode Stratified Multistage Random sampling dengan sekitar 1.200 responden dengan pengambilan data melalui telesurvey.
Survei dilakukan terhadap 50,38 persen laki-laki dan 49,62 persen perempuan dengan rentang usia 17-56 tahun ke atas.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kabar Baik! Dana Gratispol Kaltim Rp 44 Miliar Sudah Cair, Gubernur Minta PTN Segera Manfaatkan
- Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Dorong 38 Provinsi Bersinergi di IKN Lewat Satu Klaster Badan Penghubung
- Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Dikukuhkan Jadi Ketua APPSI, Langsung Bahas Arah Program Kerja di IKN
- Rencana Gubernur Kaltim Keruk Sungai Mahakam untuk Atasi Banjir, DPUPR: Perlu Dana Besar dan Kajian Mendalam
- Pandangan Pengamat: Banjir Samarinda Tak Cukup Diatasi dengan Pengerukan Sungai Mahakam









