Daerah

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Respon Soal Ormas Intimidasi Wartawan:: Saya Terbuka Dikritik dan Menentang Tindak Kekerasan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 27 November 2025 12:17
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Respon Soal Ormas Intimidasi Wartawan:: Saya Terbuka Dikritik dan Menentang Tindak Kekerasan
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud memberikan respon terhadap intimidasi yang diduga dilakukan oleh salah satu ormas di Kalimantan Timur terhadap seorang wartawan. 

Pada 27 Oktober lalu, founder media Selasar Achmad Ridwan atau yang kerap disapa Awan, menerima panggilan masuk dari ormas yang disinyalir merupakan pendukung fanatik dari Gubernur Kaltim.

Secara garis besar, ormas tersebut memberikan peringatan kepala media terkait atas konten-konten kritik yang dilayangkan kepada Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud.

"Saya ini melalui ormas kita (maksudnya ormas yang dia pimpin) adalah pendukung fanatik pak Gubernur. Ketika ada yang membuat konten seperti yang dinda buat, ini kan sama saja menyinggung perasaan saya.

Jujur aja dinda, saya tersinggung, ini penghinaan juga buat saya," kata kanda ketua ormas.

Banyak pro dan kontra perihal yang dilakukan oleh ormas terkait. Bahkan postingan di media selasar, mendapatkan ribuan like hingga ratusan komentar di postingannya.

Atas kejadian itu, Gubernur Rudy Mas'ud justru menanggapi dengan santai. Bahkan, dirinya juga tidak mengetahui siapa yang menelpon media selasar tersebut.

"Tanyakan lah pada yang bersangkutan, saya tidak tau. Apa yang dikomunikasikan saya tidak paham," ujarnya pada Kamis (27/11/2025).

Rudy Mas'ud menegaskan, bahwa dirinya menentang segala bentuk tindak kekerasan. Dirinya juga terbuka akan kritik apapun terhadap pemerintah, khususnya kritik yang membangun.

"Kita siap kok dikritik, silahkan saja, tidak ada masalah," tegas Rudy Mas'ud.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh rekan pers, untuk tetap menjalankan fungsi jurnalistik sesuai dengan kode etiknya. Tidak ada larangan pembuatan berita, yang terpenting tetap sesuai fakta.

"Karena kita ini tidak banyak bicara, kita lebih banyak bekerja. Tugas kami sebagai eksekutif memang lebih banyak bekerja. Kalau mau banyak bicara, bagusnya masuk ke legislatif," tutupnya.

[RWT] 



Berita Lainnya