Nasional
Evakuasi Alat Berat Dimulai di Ponpes Al Khoziny, Wali Santri Menangis Histeris

Kaltimtoday.co - Suasana haru mewarnai Posko BNPB Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (2/10/2025). Puluhan wali santri, terutama para ibu, menangis histeris bahkan ada yang pingsan setelah menerima kabar bahwa proses evakuasi korban reruntuhan musala akan dilanjutkan menggunakan alat berat.
Langkah ini diambil usai tim gabungan menggelar rapat tertutup bersama perwakilan wali santri. Dalam pertemuan itu, disampaikan bahwa sudah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di lokasi reruntuhan.
Keputusan tersebut muncul setelah pada Rabu (1/10/2025) malam, delapan korban berhasil ditemukan. Dari jumlah itu, lima orang dinyatakan selamat, sementara tiga lainnya meninggal dunia.
Salah satu wali santri asal Pangkalpinang, Fatimatus Zahro, yang merupakan bibi dari santri bernama Muhammad Nasriudin, menyampaikan rasa ikhlas menerima keputusan tersebut.
“Ya, tadi katanya sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan,” ucap Zahro dengan suara bergetar.
Meski demikian, ia tetap menyimpan harapan agar keponakannya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
“Yang terpenting semua santri segera ditemukan, baik dalam keadaan meninggal maupun selamat. Kalau bisa, semoga masih ada yang ditemukan selamat,” tambahnya.
Hingga Kamis (2/10/2025), total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 108 santri, dengan rincian 103 orang selamat dan lima meninggal dunia. Pada tahap terbaru, tim penyelamat akan menggunakan alat berat untuk mengangkat beton dan material besar yang menimpa bangunan musala Ponpes Al Khoziny.
[RWT]
Related Posts
- Bupati Berau Dukung Evaluasi DPRD terhadap Perusda demi Tingkatkan Kinerja Manajemen
- Sawit Indonesia Berkelanjutan Dimulai dari Kaltim: Solidaridad, GAPKI, dan Serikat Pekerja Jadikan Paser Pilot Project Nasional Praktik Kerja Layak
- WhatsApp Uji Coba Fitur Batas Chat Bulanan, Begini Mekanismenya
- Bupati Berau Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Pemda dan APH dalam Pembangunan Daerah
- Program Etam Sejahtera Dorong Penurunan Kemiskinan di Kukar, Fokus pada Keluarga Pra Sejahtera dan Anak Terlantar