Advertorial

Festival Lomba Olahraga Masyarakat Kaltim Resmi Dibuka, Angkat 6 Kategori Olahraga Tradisional

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 30 November 2024 14:12
Festival Lomba Olahraga Masyarakat Kaltim Resmi Dibuka, Angkat 6 Kategori Olahraga Tradisional
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta. (Jen/Kaltimtoday.co)

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim resmi membuka Festival Lomba Olahraga Masyarakat di Stadion Kadrie Oening, Samarinda, Kamis malam (28/11/2024). Acara ini menjadi ajang memperkenalkan kembali olahraga tradisional kepada masyarakat sekaligus membangun silaturahmi antar peserta.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menyampaikan bahwa festival ini diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai kategori. Menurutnya, tujuan utama festival ini adalah untuk melestarikan olahraga tradisional dan memperkenalkannya kepada generasi muda.

“Kami ingin memperkenalkan kembali olahraga tradisional seperti panahan, sumpit, hingga break dance kepada masyarakat agar olahraga tradisional tetap dikenal dan dihargai,” ujar Bagus.

Festival ini mengangkat enam kategori olahraga: Panahan Tradisional, Sumpit, Lempar Pisau dan Kapak, Sepeda BMX, Sepeda Tua, serta Break Dance. Dari semua kategori, panahan tradisional menjadi salah satu cabang yang paling diminati dengan 120 peserta. Sementara itu, olahraga sumpit juga mendapat sambutan hangat, khususnya dari pelajar yang antusias mencoba keterampilan ini.

Selain olahraga tradisional, kategori break dance memberikan warna tersendiri dalam festival ini. Bagus menyebut bahwa break dance merupakan seni tari yang pernah populer di kalangan masyarakat dan kini diperkenalkan kembali sebagai bagian dari budaya yang layak dilestarikan.

“Break dance dulu dikenal sebagai budaya populer, dan kami ingin masyarakat tahu bahwa ini juga bagian dari seni yang punya nilai sejarah dan layak dilestarikan,” tambahnya.

Festival ini dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (30/11/2024) dengan pertandingan yang dimulai setiap pagi. Selain kompetisi, acara ini juga menjadi ruang edukasi bagi masyarakat untuk mengenal olahraga tradisional lebih dekat.

Dispora Kaltim berharap festival ini dapat menjadi ajang tahunan yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya olahraga di Kaltim.

[TOS | ADV DISPORA KALTIM]



Berita Lainnya