Advertorial

Festival Menjala dan Bioskop Terapung 3 Danau Siap Guncang Danau Saguntur, Bakal Sajikan Kuliner Khas Desa Sangkuliman

Supri Yadha — Kaltim Today 11 Juli 2025 04:59
Festival Menjala dan Bioskop Terapung 3 Danau Siap Guncang Danau Saguntur, Bakal Sajikan Kuliner Khas Desa Sangkuliman
Pamflet Bioskop Terapung 3 Danau dan Festival Menjala Danau Saguntur Desa Sangkuliman. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Setelah tiga tahun hanya menjadi wacana, Festival Menjala Danau Saguntur dan Bioskop Terapung 3 Danau Kaltim 2025 akhirnya siap digelar. Kegiatan yang digagas Kelompok Sadar Wisata Bertata, Menata, Tertata (Pokdarwis BMT) Desa Wisata Sangkuliman, Kecamatan Kota Bangun ini akan berlangsung Minggu, 20 Juli 2025 mendatang di Dermaga Sangkuliman.

Ketua Pokdarwis BMT, Rojali menyampaikan, festival ini merupakan inisiatif yang lahir dari semangat, meski sempat tertunda karena keterbatasan anggaran. Dukungan dari komunitas, masyarakat, dan sejumlah donatur akhirnya membuat agenda perdana ini dapat terlaksana. 

“Anak-anak sudah 3 tahun nunggu pergerakan, akhirnya berani membuat festival ini. Awalnya masalah yang dihadapi kendala dana, namun kami beranikan saja dengan dorongan dan partisipasi beberapa donatur, serta masyarakat dan komunitas. Mereka pun siap meramaikan acara nanti,” kata Rojali saat dihubungi Kaltimtoday.co, Kamis (10/7/2025).

Festival ini tidak sekadar ajang hiburan, namun sarat muatan edukatif dan pelestarian budaya. Salah satu tujuan utamanya ialah memperkenalkan objek wisata Danau Saguntur sekaligus mengedukasi cara menangkap ikan yang ramah lingkungan, yakni dengan menjala, bukan setrum atau racun.

Sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi warga, hasil tangkapan ikan akan diolah menjadi kuliner khas bernama “Iwak Besumap”. Menu ini akan dilombakan oleh delapan RT di Desa Sangkuliman, sekaligus menjadi ikon kuliner lokal bersama dua sajian tradisional lainnya yakni kue Kikicak dan Kalalapon, yang berbahan dasar kelapa.

“Kalau ada tamu datang ke Desa Sangkuliman, pasti kami sediakan kikicak dan kalalapon sebagai sajian khas penyambutan,” imbuhnya.

Atraksi utama festival yakni kegiatan menjala massal di Danau Saguntur, yang melibatkan sekitar 50 perahu dari warga dan tamu undangan. Danau ini dikenal tidak pernah kering, bahkan saat kemarau, berbeda dengan Danau Semayang yang kerap surut. Setelah atraksi menjala, anak-anak akan diajak menggambar jenis-jenis ikan sungai sebagai sarana edukasi lingkungan.

Tidak hanya budaya dan kuliner, olahraga juga diangkat sebagai daya tarik wisata. Desa Sangkuliman disebut sebagai “magnet olahraga” karena menjadi satu-satunya wilayah yang memiliki lapangan bola yang tidak terendam banjir saat air pasang besar. Kondisi geografis yang berada di dataran tinggi membuat desa ini menjadi kiblat olahraga warga Kecamatan Kota Bangun dan sekitarnya.

“Kalau air pasang besar, Sangguliman jadi magnetnya. Pemain bola-bola Kota Bangun itu ke Sangguliman, baik Semayang, Melintang, itu ke sini arahnya. Kiblat bermain olahraganya, dan ini menguntungkan bagi wisata Sangkuliman untuk membrading sebagai tujuan spot olahraga,” ujar Rojali.

Selain itu, festival ini juga akan diramaikan dengan Bioskop Terapung Tiga Danau, yang menayangkan film-film bertema danau dan kehidupan masyarakat hulu sungai. Setidaknya empat film pilihan akan diputar, hasil kolaborasi komunitas film di Kaltim yang telah beberapa kali mengambil gambar di Desa Sangkuliman.

“Jadi mereka membuat film tentang Desa Sangkuliman, karena banyak story dari sini yang bisa diangkat jadi film,” tandas Rojali.

[RWT | ADV DISPAR KUKAR]



Berita Lainnya