Samarinda
Gadis Cantik Ini Anggota Dewan Termuda di DPRD Samarinda
Kaltimtoday.co, Samarinda - Senyum semringah tak bisa disembunyikan dari raut wajah wanita muda bernama Shania Rizky Amalia. Pasalnya wanita berusia 22 tahun ini, menjadi satu satunya anggota DPRD Samarinda termuda di antara para legislator lainnya.
Kegembiraan tak bisa disembunyikan Shania, ketika namanya di sebut dalam pelantikan anggota dewan, Senin (26/08/2019) dengan masa bakti 2019-2024.
“Enggak nyangka sih bisa lolos,” kata Shania.
Sebenarnya menjadi seorang wakil rakyat bukanlah impian Shania. Sebelum masuk dunia politik dirinya berkeinginan menjadi seorang akuntan. Namun nasib berkata lain, ternyata magnet dunia politik lebih kuat dan penuh tantangan. Sebab itu, perempuan kelahiran 1997 itu memberanikan diri banting setir.
“Ya, kalau diberi kesempatan mengapa harus ditolak,” ungkapnya.
Nia, sapaan karibnya, tak menampik bila dunia politik yang dikenalnya sekarang masih seumur jagung. Tak hanya itu, dia juga paham benar dunia politik itu kaya intrik. Hari ini jadi kawan besok bisa menjadi lawan. Meski begitu alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini banyak belajar dari seniornya di Partai Demokrat, sebut saja Guntur yang juga berhasil lolos. Lima tahun lalu, dia juga duduk di DPRD Samarinda.
“Yakin saja bisa berkarya,” terangnya.
Selain dari senior organisasi, lanjutnya, dia juga menyerap ilmu dari kaka kandungnya, Anita dan kakak iparnya, Victor Yuan yang merupakan politikus kenamaan Partai Demokrat Samarinda. Bahkan, pamannya, Syaharie Jaang, wali kota Samarinda juga tak ketinggalan dalam daftarnya demi menambah ilmu politik. Maklum saja, dia lebih akrab dengan dunia hitung-hitungan saat kuliah dulu.
“Tapi tak ada kata terlambat untuk belajar, mumpung masih muda,” tegasnya.
Sebagai pembawa suara millennial di Samarinda, Nia tahu benar persoalan di Samarinda. Salah satunya adalah banjir. Berasal dari daerah pemilihan Samarinda Utara dan Sungai Pinang, pemilik suara terbanyak dari Partai Demokrat itu yakin bisa menjadi penyambung lidah yang baik bagi konstituennya.
“Ada 2.337 suara yang harus saya pertanggungjawabkan. Jadi kerjanya tak boleh setengah-setengah,” tegasnya.
Dia menambahkan, urusan banjir merupakan salah satu visi yang akan diembannya. Bukan tanpa alasan, dapil yang memberikannya suara itu adalah kawasan rawan banjir. Juni lalu, sejumlah area di Samarinda Utara tergenang, seperti di kawasan Sempaja atau Bengkuring.
Dua area ini kerap dilanda banjir parah. Jika banjir genangannya bahkan bisa mencapai 75 sentimeter. Selama lima tahun ke depan bila diizinkan, dia akan banyak belajar mengenai persoalan lingkungan dan cara menuntaskannya.
“Lingkungan harus dijaga. Pola buang sampah di tempatnya diberlakukan ,” pungkasnya Nia.
[JRO | RWT | ADV]