Paser
Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Tanah Grogot, Andi Faisal Assegaf: Upaya Membangun Kebangsaan yang Harmonis dan Beradab
Kaltimtoday.co, Paser - Anggota Komisi I DPRD Kaltim Andi Faisal Assegaf menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Tanah Grogot, Paser, Minggu (18/12/2022). Sosialisasi ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan ibu-ibu setempat.
Andi Faisal mengatakan, sosialisasi bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar senantiasa memahami 4 pilar kebangsaan yang selama ini menyatukan Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Pancasila, jelas Andi Faisal, merupakan ideologi dasar Negara Indonesia yang terdiri dari 5 sila, yaitu: Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian, Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip yang menekankan pada keberagaman yang ada di Indonesia. Prinsip ini, disebtukan Andi Faisal, menegaskan Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, namun tetap satu kesatuan yang utuh.
Lalu, UUD 1945. Undang-undang dasar Negara Indonesia yang mengatur tentang struktur, tata cara pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta hak dan kewajiban Negara Indonesia.
Terkhir, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sistem pemerintahan yang mengakui Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari beberapa provinsi yang saling terikat oleh ikatan politik dan hukum yang kuat.
"4 pilar kebangsaan sangat penting karena dan merupakan dasar yang menjadi pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu, 4 pilar kebangsaan juga membantu dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan kesatuan Negara Indonesia," ujar Andi Faisal.
Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Kesbangpol Paser Achmad Hartono, S.Sos, M.Si. Dalam kesempatan ini, dia menyampaikan, sejumlah ancaman kebangsaan yang dihadapi oleh Indonesia, di antaranya radikalisme dan terorisme.
Indonesia, sebut dia, telah mengalami beberapa kali serangan terorisme yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan material. Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman terhadap stabilitas dan keamanan negara, serta dapat mengganggu keharmonisan masyarakat.
Kemudian SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan). Permasalahan SARA merupakan salah satu ancaman terhadap kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. Perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan dapat menyebabkan terjadinya konflik dan pertentangan di antara warga negara.
"Penting sekali kita mengamalkan 4 pilar kebangsaan agar Indonesia selalu aman dan tentram, terhindar dari paham radilalisme, terorisme, dan konflik SARA," kata Achmad Hartono.
Kemudian narasumber kedua, Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Drs. Sisman, MM kepada warga menyampaikan untuk menangani ancaman-ancaman disintegrasi bangsa, diperlukan kerja sama dan sinergi yang kuat di antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Selain itu, peran serta aktif warga negara Indonesia juga diperlukan untuk menjaga keamanan, stabilitas, dan kesatuan negara.
"Kami berharap setelah mendapatkan pemahaman 4 pilar kebangsaan, warga Kelurahan Tanah Grogot dapat mengamalkan nilai-nilainya dan mengajarkan ke lingkungan sekitar," tuturnya.
[TOS]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.