Kukar
Gelar Tabligh Akbar dan Peresmian Pesantren di Lapas Tenggarong, Warga Binaan Belajar Ilmu Agama
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW sekaligus menyambut bulan suci Ramadan. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong mengadakan tabligh akbar dengan mengundang ustadz asal Selawesi Selatan, Das'ad Latif, Kamis (01/04/2021).
"Tujuannya untuk memberikan pencerahan kepada kami terutama petugas dan warga binaan di lapas," ujar Kapalas Kelas IIA Tenggarong, Agus Dwirinjanto kepada Kaltimtoday.co.
Dalam kegiatan tersebut, seluruh warga binaan (WB) khususnya beragama Islam berkumpul menjadi satu. Untuk mendengarkan ceramah serta siraman rohani demi menjadi kepribadian lebih baik lagi.
Adanya tabligh akbar, mudah-mudahan WB bisa meningkatkan ibadahnya terutama sholat 5 waktu.
"Alhamdulillah, Ustadz Das'ad Latif bisa kami datangkan, semoga acara ini berkah," papar Agus.
Lebih lanjut, Lapas Tenggarong juga meresmikan pesantren Taubatan Nasuha yang diperuntukan kepada warga binaan, berada didalam lapas. Hal ini, bentuk dukungan dan kerjasama dari Kementerian Agama (Kemenag) Kukar yang sudah mengizinkan berdirinya pesantren.
View this post on Instagram
Kendati, tenaga pengajar di pesantren merupakan warga binaan disini, namun sebelumnya dia adalah pemimpin pondok pesantren di Kubar. Dia bersedia membagikan ilmunya kepada warga binaan lain sebagai amal jariyah. Sementara yang akan dipelajari seperti tentang tajwid, fiqih dan segala macamnya.
"Hadirnya pesantren agar sama-sama belajar dan mengisi waktu di lapas supaya memperdalam ilmu agama," Pesannya.
Agus menambahkan, lantaran jumlah WB ada 1377, agar belajar bisa fokus hanya 60 orang bisa bergabung pada tahap pertama. Namun kedepannya akan terus bertambah tapi secara bertahap.
Hal senada juga disampaikan Ustadz Das'ad Latif. Dia berharap, warga binaan bisa memperbaiki diri.
Karena lapas tempat pembinaan, maka abdi negara yang ditugaskan betul-betul harus melakukan pembinaan. Begitu juga dengan warga binaan juga yang harus mau dibina demi kebaikan mereka sendiri.
"Pulang, keluar dari sini tidak ada lagi menjadi sampah masyarakat," tutupnya.
[SUP | NON]