Advertorial
Guru BK di Kaltim Masih Belum Memadai, DPRD Usulkan Pembentukan Klinik Konseling Disdikbud
Kaltimtoday.co, Samarinda - Komisi IV DPRD Kaltim turut memberi perhatian terhadap eksistensi dari guru mata pelajaran (matpel) Bimbingan Konseling (BK). Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub mengatakan, selama ini jumlah guru BK di satuan pendidikan tak memadai.
"Saya tersentak tahunya kalau positioning guru BK di satuan pendidikan selama ini tak memadai. Khususnya di sekolah negeri. Ada yang guru BK-nya hanya dua tapi siswa yang ditangani ribuan," jelas Rusman, Selasa (10/9/2023).
Kemudian, ruang konseling di tiap satuan pendidikan juga rata-rata belum sesuai. Secara umum, sekolah hanya memberikan ruang sisa atau ruang tak terpakai untuk dijadikan ruang konseling.
"Belum lagi persoalan persepsi guru lain terhadap guru BK. Seolah-olah problematika siswa harus ditangani guru BK. Padahal guru lain juga bisa," sambungnya.
Kendati guru BK tak memiliki jam mengajar seperti guru matpel lain, namun guru BK juga biasanya mengerjakan tugas-tugas tambahan. Saat ini, ujar Rusman, motif dari permasalahan siswa juga sudah semakin banyak.
"Guru BK dituntut untuk meningkatkan kompetensinya. Supaya dia punya kecakapan sendiri dalam menangani masalah siswa yang rumit," ujarnya.
Terkadang, ada masalah yang bukan dari diri siswa itu sendiri. Tapi juga bisa dipengaruhi oleh orangtua dan lingkungan. Lagi pula, penyelesaian masalah itu tak bisa selesai dalam waktu singkat.
Rusman mengatakan, sebenarnya ada solusi menarik yang bisa jadi pertimbangan. Misalnya, membentuk klinik konseling yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
"Sehingga masalah krusial yang tak bisa ditangani satuan pendidikan, akan dirujuk ke klinik konseling itu. Nah itu nanti ditangani konselor, psikolog," sambung Rusman.
Jika memungkinkan, bisa saja ada kerja sama di satuan pendidikan dengan mendatangkan konselor. Namun dia mengatakan hal tersebut pasti perlu biaya lagi.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah mencatat apa saja yang menjadi kendala guru-guru BK melalui asosiasinya yang telah terbentuk.
"Sudah kami catat, pelan-pelan semoga bisa kami tangani. Sebab ada hal yang perlu ditangani seperti sarana dan prasarana," ujar Kurniawan.
Dia mengatakan, setidaknya di tiap satuan pendidikan pasti ada guru BK. Walau jumlahnya memang cukup sedikit dan tak sebanding ketika harus memberi bimbingan konseling ke siswa yang jumlahnya ribuan.
"Guru BK juga minta sarana untuk ruangan. Minimal di tiap satuan pendidikan itu ada guru BK-nya. Nanti saya cek kembali," tandasnya.
[RWT | ADV DPRD KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tak Hanya Kelompok Sekolah, BKKBN Kaltim Ingin Program Makan Bergizi Gratis Juga Sasar Kelompok Keluarga Risiko Gizi Buruk
- Perda Perlindungan Pesut Mahakam Masih Mandek, Anggota Dewan Kaltim Firnadi Siap Bantu Penyelesaian
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri