Kubar

Hampir 800 Jiwa Terisolasi di Kutai Barat Akibat Akses Jalan Menuju Kampung Rusak Berat

Kaltim Today
08 Agustus 2023 14:01
Hampir 800 Jiwa Terisolasi di Kutai Barat Akibat Akses Jalan Menuju Kampung Rusak Berat
Kondisi jakan rusak di Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat. (Antara)

Kaltimtoday.co - Lebih dari 800 jiwa penduduk yang tinggal di Kampung Deraya, Tanjung Soke, Gerunggung, dan Lemper di Kecamatan Bongan, Kutai Barat, Kalimantan Timur, menghadapi isolasi menyusul rusaknya akses jalan yang menghubungkan kampung-kampung tersebut. Situasi yang sulit ini telah berlangsung selama hampir dua tahun terakhir, dengan warga menghadapi tantangan besar dalam mobilitas sehari-hari.

Kondisi ini diungkapkan oleh Camat Bongan, Tohir, yang mengatakan, "Jangankan kendaraan, jalan kaki saja susah." Jalan sepanjang 9 kilometer dari Kampung Deraya ke Tanjung Soke dan 6 kilometer dari Tanjung Soke ke Gerunggung mengalami kerusakan parah, berubah menjadi medan lumpur yang licin dan lembek. Warga sering kali tergelincir saat berjalan di jalan yang licin, sementara kendaraan mereka, terutama motor, tidak dapat bergerak karena terjebak dalam lumpur.

Meskipun beberapa motor dengan modifikasi khusus dapat melewati rintangan di jalan tersebut, akses keempat kampung tersebut tetap sulit dan terbatas. Kondisi ini semakin parah saat musim hujan tiba, mengakibatkan tingkat kerusakan jalan semakin meningkat.

Tohir menjelaskan bahwa untuk mengatasi situasi ini, langkah pertama yang diambil adalah memelihara dan membersihkan jalan dari Kampung Deraya ke Kampung Gerunggung, sepanjang total 15 kilometer. Namun, dia menyadari bahwa solusi jangka panjang diperlukan untuk mengatasi isolasi ini dan membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kami sedang mencari cara untuk membuka akses jalan yang rusak ini," ujarnya. "Kampung-kampung ini seharusnya memiliki akses yang lebih baik, terutama mengingat jaraknya yang tidak terlalu jama dengan ibukota kecamatan."

Isolasi yang dihadapi oleh keempat kampung ini berdampak pada status mereka sebagai daerah terluar, terpencil, dan tertinggal. Warga harus mengandalkan pengiriman kebutuhan pokok melalui anak Sungai Mahakam, tetapi situasi ini juga tergantung pada ketinggian air sungai.

Pemerintah dan pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan akses jalan ke kampung-kampung tersebut. Dengan demikian, kondisi kehidupan penduduk setempat dapat ditingkatkan dan isolasi yang mereka hadapi dapat diatasi dengan lebih baik.



Berita Lainnya