Kaltim
Hetifah Berikan Pendampingan Digitalisasi UMKM Sampai Tuntas
Kaltimtoday.co, Balikpapan - Dengan semangat memajukan kapasitas pelaku UMKM Bumi Etam, Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI dari Dapil Kaltim beserta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan pelatihan bertajuk “Sosialisasi Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif” di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (26/5/2022).
Acara dihadiri Hetifah Sjaifudian, Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Riwud Mujirahayu, Plt. Sekretaris Daerah Pemkot Balikpapan Muhaimin, Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Balikpapan Arief Dwiyanto, serta narasumber Gais Andrew dan Filsa Budi Ambia.
Yang membedakan dengan acara umumnya, Hetifah memastikan tak kurang dari 60 peserta yang hadir untuk dapat secara nyata berkemampuan digital dengan menghadirkan 9 fasilitator.
Para fasilitator yang merupakan muda-mudi Balikpapan tersebut bertugas mengajarkan para pelaku UMKM untuk membuat email, akun sosial media, akun pesan antar, bahkan NIB dan OSS hingga tuntas. Dengan begitu, selesai mengikuti acara, para peserta dapat langsung memanfaatkan akun digital tersebut untuk memperluas usahanya.
Riwud Mujirahayu menyampaikan, pentingnya sinergi Kemenparekraf dengan DPR RI untuk kemajuan ekonomi kreatif. Dia mengaku, sangat bangga dengan Hetifah yang selalu mendukung anggaran program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya Balikpapan.
"Contohnya bantuan PEN musik dan film sebesar 75 Milyar. Harapannya, kolaborasi antara DPR dan Kemenparekraf akan terus berlangsung dengan baik mengingat Ekraf menjadi andalan pandemi dan paska pandemi,” ujarnya.
Sementara Hetifah Sjaifudian menyampaikan, pentingnya menangkap peluang. Kaltim, sebut dia, sudah punya modal sangat besar, mulai dari sektor pariwisata ekonomi kreatifnya, hingga berkah menjadi IKN. Market Kaltim untuk produk Ekraf juga masih sangat luas, mulai dari kuliner, fashion, kriya, baik di tingkal lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Hetifah, di era digital, UMKM harus mampu beradaptasi. Walaupun usaha kesannya bukan kreatif, seperti nasi goreng, lalap, gudeg, tetap harus mengemas dan memasarkan produknya dengan cara kreatif. Selain itu, juga harus punya email, sosial media, dan akun pesan antar.
"Jadi, selain nilai produk bertambah, juga dapat menjaring pasar lebih luas,” kata politisi Golkar tersebut.
Hetifah juga menekankan pentingnya membangun jejaring sesama pelaku kreatif. Para fasilitator yang mendampingi peserta dalam coaching clinic adalah bagian dari Hetifah Creative Economy Circle atau HCEC. Melalui HCEC, para pelaku ekonomi kreatif Kaltim dapat berjejaring, bertukar informasi dan gagasan, serta menjadi mentor bagi satu dan lainnya.
"Semangat HCEC adalah dari Kaltim untuk Kaltim,” lanjutnya.
Muhaimin turut berbagi pengalamannya dalam mempromosikan UMKM produksi rumahan. Eco Print usaha keluarga kami yang bernama IM Pelita merintis dari bawah selama 2 tahun. Istri saya belajar dari sosialisasi, awalnya tidak bisa menjahit, hingga bisa menjadi desainer, dan kini jaket kami dipakai Pak Sandi Menparekraf.
"Intinya, kalangan 50 tahun keatas tidak ada kata terlambat. Berkarya dalam kebersamaan keluarga pasti bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” ucapnya.
Sementara Gais Andrew menuturkan, pentingnya sosial media sebagai sarana promosi. Bahkan, berjualan bahan mie dari rumah yang bermula dari promosi di media sosial kini bisa mendistribusi bahan baku keluar kota.
"Berawal dari rumahan di Balikpapan kini bisa kirim ke Banjarmasin, Surabaya, dan lainnya,” katanya.
Terakhir, Filsa Budi Ambia sebagai Owner Kampoeng Timoer dan Mistercrabs sampaikan strategi promosi. Diferensiasi menurutnya sangat penting untuk meningkatkan value.
"Kekuatan kita dimana, itu yang kita gembor-gemborkan,” ujarnya.
[TOS]
Related Posts
- Yayasan Mitra Hijau Dorong Partisipasi Perempuan dalam Transformasi Ekonomi dan Transisi Energi Berkeadilan di Kaltim
- Dewan SDA Nasional Susun Strategi Pengelolaan Air Berkelanjutan untuk Pulau Kecil dan Terluar
- Gelar Festival Ibu Bumi Menggugat, Kader Hijau Muhammadiyah Bersama NGO Serukan Penolakan Ormas Keagamaan Terima Izin Usaha Pertambangan
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Kepemimpinan Perempuan: Membangun Peradaban yang Berkeadilan