Advertorial

Dispora Kaltim Siapkan Pusat Pelatihan Khusus Atlet Disabilitas, Dorong Inklusi Olahraga yang Setara

Kaltim Today
15 Juli 2025 17:12
Dispora Kaltim Siapkan Pusat Pelatihan Khusus Atlet Disabilitas, Dorong Inklusi Olahraga yang Setara
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus menguatkan komitmen terhadap inklusi dalam dunia olahraga. Salah satu langkah strategis yang tengah diwacanakan adalah pendirian pusat pelatihan khusus bagi atlet penyandang disabilitas. Rencana ini merupakan bentuk keberpihakan nyata terhadap kelompok yang selama ini masih kurang mendapatkan fasilitas pembinaan yang setara.

Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menyatakan bahwa rencana tersebut bukan sekadar pernyataan politis, melainkan langkah awal menuju sistem pembinaan yang lebih adil dan merata bagi seluruh atlet di Kalimantan Timur. Ia menilai bahwa atlet disabilitas telah berkali-kali membuktikan kapasitasnya dengan torehan prestasi di berbagai kejuaraan, termasuk di tingkat nasional hingga internasional.

“Mereka bukan hanya hadir sebagai peserta, tapi berhasil mengharumkan nama Kaltim. Sudah waktunya pemerintah hadir dengan fasilitas yang betul-betul sesuai kebutuhan mereka,” ujar Agus.

Dispora Kaltim telah mengidentifikasi beberapa lokasi potensial untuk dijadikan pusat pelatihan sekaligus tempat pencarian bakat (talent scouting) atlet disabilitas. Namun, Agus menekankan bahwa realisasi gagasan ini membutuhkan kolaborasi konkret dari berbagai pihak, termasuk KONI Kaltim, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), dan sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kaltim.

“Kita sudah siapkan konsepnya. Sekarang tinggal bagaimana menyatukan dukungan dan kekuatan dari lembaga-lembaga terkait. Ini bukan kerja satu instansi saja, tapi lintas sektor seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, hingga BPKAD,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus mengusulkan skema pembinaan yang menyerupai sistem Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), namun difokuskan bagi atlet disabilitas. Menurutnya, pendekatan seperti ini akan memberikan ruang bagi para atlet untuk berkembang secara menyeluruh, bukan hanya saat menjelang kompetisi.

“Kita tidak mau mereka hanya dipanggil saat event saja. Mereka perlu proses pelatihan terstruktur, tempat tinggal, pendampingan psikologis, hingga akses pendidikan. Itu bentuk kesetaraan yang harus kita wujudkan,” tegasnya.

Meskipun lokasi pusat pelatihan maupun cabang olahraga prioritas masih dalam tahap penjajakan, Dispora Kaltim membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan komunitas penyandang disabilitas, pelatih, serta lembaga pendukung lainnya. Langkah ini dilakukan agar desain program yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Inklusi dalam olahraga harus diwujudkan secara nyata. Ini bukan soal belas kasihan, tapi tentang memberikan ruang yang adil dan setara. Mereka adalah bagian dari kekuatan besar yang dimiliki daerah ini,” tandas Agus.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dapat memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini, sebagai bentuk nyata dari penghargaan terhadap keberagaman kemampuan dan kontribusi atlet disabilitas dalam membangun citra positif Kalimantan Timur di dunia olahraga.

[NKH | ADV DISPORA KALTIM]



Berita Lainnya