Daerah
Regulasi dan Keterbatasan Waktu Jadi Alasan APBD Perubahan Kaltim 2025 Tanpa BanKeu, Hibah, dan Bansos

Kaltimtoday.co, Samarinda - Bantuan Keuangan (BanKeu), hibah, dan bantuan sosial (bansos) dihapus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025. Alasanya berkaitan dengan regulasi hingga keterbatasan waktu dalam penyalurannya.
"Regulasinya tidak memungkinkan. Tahapan penyalurannya cukup panjang dan waktunya tidak cukup. Apalagi Peraturan Gubernur (Pergub) tentang BanKeu masih berlaku dan mengatur besaran tertentu. Itu juga menjadi pertimbangan,” ujar Ketua Pansus Pokir DPRD Kaltim, Muhammad Samsun.
Ia menegaskan, pelaksanaan bantuan tersebut membutuhkan proses yang teliti, dan tidak ingin berujung masalah hukum atau administratif.
“Bansos dan hibah itu butuh waktu untuk verifikasi. Jangan sampai kita masukkan tapi akhirnya tidak bisa dijalankan. Itu malah merugikan,” ujarnya.
Di samping itu, Samsun mengatakan jika aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui jalur reses atau forum-forum dialog bersama wakil rakyat tetap akan diakomodasi. Hanya saja, penyalurannya akan dialihkan ke APBD Murni tahun 2026.
“Kita tetap komitmen mengawal kebutuhan masyarakat. Kalau tidak bisa sekarang, kita pastikan masuk di pembahasan APBD Murni mendatang,” imbuhnya.
Atas penghapusan tersebut, Samsun meminta masyarakat agar tidak resah dengan keputusan ini. DPRD Kaltim tetap konsisten menjadi saluran utama penyalur aspirasi masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan dasar di tingkat lokal.
“Jangan khawatir, masih ada ruang anggaran berikutnya. Prinsipnya, kita tetap berpihak,” tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- Prakiraan Cuaca Kaltim 11–20 September 2025: Sebagian Wilayah Berpotensi Hujan Menengah
- 4 Dirut BUMD Diumumkan, Wagub Seno Aji Minta Segera Susun Rencana Kerja untuk Peningkatan PAD
- Pemprov-DPRD Kaltim Sepakati Perubahan KUA-PPAS 2025 Sebesar Rp 21,74 T
- Pemprov Kaltim Hadirkan Potret Pimpinan: Inovasi Digital untuk Transparansi dan Akses Informasi Publik
- Setelah Satu Dekade Jadi Peliharaan Ilegal, Orangutan Mungky dan Dodo Kembali ke Tanah Borneo