Nasional
IHSG Anjlok 1,3% Usai Menteri Keuangan Diganti, Investor Asing Catat Net Sell

Kaltimtoday.co - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan pada perdagangan Senin (8/9/2025), meski mayoritas bursa global justru bergerak positif. Pelemahan IHSG terjadi setelah reshuffle kabinet yang mengganti posisi Menteri Keuangan Sri Mulyani, memicu aksi jual oleh investor.
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat menutup perdagangan dengan penguatan. Nasdaq yang dipimpin saham teknologi mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan 0,45%. Sementara S&P 500 naik 0,21% dan Dow Jones menguat 0,25%.
Kenaikan ini ditopang oleh saham produsen chip seperti Broadcom yang melonjak 3% dan Nvidia yang naik hampir 1%. Saham teknologi raksasa seperti Amazon dan Microsoft juga ikut menguat.
Menurut Ross Mayfield, Investment Strategist di Baird Private Wealth Management, tren belanja terkait kecerdasan buatan (AI) masih kuat dan tidak hanya terbatas pada kelompok Magnificent Seven.
Pelaku pasar kini menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat pekan ini, yakni Indeks Harga Produsen (PPI) pada Rabu (10/9/2025) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Kamis (11/9/2025). Data tersebut akan memberi sinyal tambahan terkait arah kebijakan suku bunga The Fed, terutama setelah laporan ketenagakerjaan AS yang melemah meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga akhir September.
Pasar saham Asia juga mencatatkan kinerja positif. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,45% dan Topix bertambah 1,06% setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengundurkan diri. Pergantian kepemimpinan ini memunculkan spekulasi akan adanya stimulus fiskal baru.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,45% dan Kosdaq naik 0,89% berkat reli saham konstruksi setelah pemerintah mengumumkan kebijakan perumahan untuk mengatasi kelangkaan hunian di Seoul. Bursa lain seperti Hang Seng Hong Kong, Shanghai Composite, dan Taiex Taiwan juga ditutup di zona hijau.
Berbeda dengan tren global, IHSG turun 1,3% pada perdagangan Senin. Investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp544 miliar. Saham yang paling banyak dilepas antara lain BBCA, BMRI, ADRO, JPFA, dan BBNI.
Menurut analisis BNI Sekuritas, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi dalam jangka pendek akibat sentimen reshuffle kabinet. Level support diperkirakan berada di 7700, dan jika mampu bertahan, ada kemungkinan rebound terjadi.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk trading harian antara lain: ANTM, NCKL, AMMN, GZCO, MINA, dan TOBA.
[RWT]
Related Posts
- Makin Agresif, Pemerintah Targetkan Pajak 2026 Capai Rp 2.357 Triliun
- Anggaran Pendidikan 2025 Rp 724,3 Triliun, Sri Mulyani Jelaskan Alasan Gaji Guru dan Dosen Tetap Kecil
- Pemerintah Tambah Anggaran Pendidikan 2026 hingga Rp761 Triliun untuk Dorong Kualitas SDM
- IHSG Anjlok Bukan karena Trump, Pakar Ungkap Konsumsi Lesu Jadi Penyebab Utama
- Tanggapi Isu Mundur dari Pemerintahan Prabowo, Sri Mulyani Hanya Tersenyum